Dengan terus dikembangkan dan ditingkatkan, SPARK dapat menjadi instrument yang efektif dalam mencegah konflik dan membangun masyarakat yang lebih harmonis.
Terbentuknya Tim Pencegahan Konflik Berdimensi Agama Â
Pembentukan tim pencegahan konflik berdimensi agama adalah inisiatif pemerintah Indonesia, terutama di bawah koordinasi Kementrian Agama, untuk menangani potensi konflik berbasis agama secara proaktif. Tim ini terdiri dari berbagai unsur , seperti tokoh agama, Â pemimpin masyarakat , aparat keamanan dan pejabat pemerintahan dengan tujuan menciptakan dan menjaga harmoni sosial.
Tim ini bertindak sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik antara kelompok kelompok yang bertikai selain itu tim ini juga menjalankan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kerukunan. Tim pencegahan konflik ini juga mendukung Forum Kerukunan Umat Beragama untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, dan juga bekerjasama dengan aparat keamanan seperti Polri dan TNI untuk menjaga ketertiban dan mencegah eskalasi konflik.
Pembentukan Tim Pencegahan Konflik Berdimensi Agama adalah upaya strategis untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dengan pendekatan proaktif melalui pemantauan, dialog, edukasi dan penanganan cepat tim ini membantu menciptakan kehidupan sosial yang lebih damai dan inklusif.
Dalam konteks penanganan kasus antar umat beragama, interaksi sosial asosiatif  ini menjadi kunci untuk membangun pemahaman, toleransi, dan penyelesaian konflik secara damai. Harmonisasi di Indonesia telah terwijud dalam berbagai kasus yang mencerminkan kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk. Lalu bagaimana pengaruh interaksi sosial asosiatif terhadap keharmonisan antar umat beragama di Indonesia?
MEMBANGUN TOLERANSI
Dalam konteks ini interaksi asosiatif dapat mendorong setiap orang untuk saling memiliki rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan, sehingga nantinya dapat tercipta lingkungan toleransi yang kuat di masyarakat.
MENCEGAH KONFLIK
Dengan adanya komunikasi yang baik akan membangun kerja sama dan hubungan yang baik antar umat masyarakat setempat, sehingga konflik akan sulit terjadi pada lingkungan tersebut. Dari sini akan terbentuk ikatan sosial yang makin memper erat setiap umat beragama, seperti gotong royong, acara kebersamaan atau kegiatan sosial lainnya.