Mohon tunggu...
Natalia Lim
Natalia Lim Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inilah alasan Ruhut Putuskan Berhenti Jadi Menkopulhukam DPP Demokrat

4 Oktober 2016   18:50 Diperbarui: 4 Oktober 2016   18:56 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IDNMagazine.Politik - Ruhut Sitompul akhirnya memutuskan mundur dari posisi koordinator bagian politik hukum dan keamanan DPP Partai Demokrat.

Alasannya, Ia mau menjadi juru kampanye untuk memenangkan Basuki T Purnama(Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta.

Namun, Ruhut memastikan bahwa dia tetap kader Partai Demokrat.

“Sebagai kader tidak, karena Demokrat bukan partai ku yang perdana, tetapi partai ku yang terakhir,” kata Ruhut di kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (4/10/16).

Karena musim kampanye telah dekat, kata Ruhut, beliau dapat turun tangan jadi jurkam, termasuk juga blusukan ke pelosok Jakarta.

Sehingga, tak layak seandainya beliau konsisten sbg ketua DPP Demokrat.

“Kan tak elok aku tetap memegang jabatan ketua koordinator polhukam Demokrat. Tapi apabila kader aku tetap kader, dikarenakan aku amat sangat menghormati Bpk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ucap Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Ruhut memang lah jadi sorotan atas sikapnya beri dukungan Ahok. Sementara partainya mengusung putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan dengan Sylviana Murni.

Bahkan, Komisi Pengawas (Komnas) Demokrat sedang memproses dugaan pelanggaran etika partai oleh mantan jubir Demokrat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun