Mohon tunggu...
Najwa Hanaa Nur Aisyah
Najwa Hanaa Nur Aisyah Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa

Mahasiswa FAKULTAS ILMU BAHASA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Daerah di Lingkungan Sekolah dalam Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Arus Modernisasi

22 Agustus 2024   06:03 Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGGUNAAN BAHASA DAERAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI TRNGAH ARUS MODERNISASI

oleh Najwa Hanaa Nur AIsyah

   Seperti yang kita tahu bahwa keberanakeragaman bahasa yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia adalah budaya yang perlu kita banggakan dan perlu kita lestarikan. Di kutip dari Ethonologue, Indonsia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik bahasa terbanyak kedua stelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah. Salah satu bahasa daerah yang dimiliki Indonesia adalah bahasa jawa, dimana bahasa jawa adalah bahasa yang digunakan oleh para penduduk di pulau jawa khususnya di Jawa Timur dana Jawa Tengah, Bahasa Jawa sudah menjadi bahasa keseharian orang jawa dimana bahasa jawa ini dibagi menjadi dua terdapat bahasa jawa kromo dan bahasa jawa ngoko, mengutip dari kemendikbud bahwasanya bahasa jawa kromo dan ngoko baru ada pada saat era bajasa jawa baru "Baru kemudian di era bajasa Jawa baru ada urutan Kromo Inggil atau Alus, Krama Biasa atau lugu, Ngoko dibagi Ngoko Lugu dan Ngoko Alus atau Andap" terang ken dalam wawancara dengan kemendikbudristek. Bahasa kromo digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua dan berbicara kepada orang yang pangkatnya lebih tinggi sedangkan ngoko di pakai untuk berbicara dengan teman seumuran, orang yang lebih muda, dan orang yang sudah akrab dengan kita.

   Seperti yang kita tahu bahwasanya bahasa daerah yang berada ditempat kita itulah bahasa yang kita pakai untuk sehari-hari namun terdapat penyelewang bahasa dimana yang seharusnya bahasa daerah dapat kita gunakan sesuai dengan tempatnya  malah banyak dari kita yang menyalahgunakannya. Salah satunya adalah ketidak tepatan berbicara menggunakan bahasa Jawa di sekolah. Banyak kita temui di lingkungan sekolah bahwasanya berbicara menggunakan bahasa Jawa ngoko dengan guru adalah hal yang wajar bahkan dari survei yang saya lakukan tidak sedikit siswa sekolah berkata kotor dihadapan para guru meskipun itu dalam konteks bercanda, tetapi tetap saja guru adalah orang tua kita disekolah dimana guru lebih tua daripada kita dan lebih dirhomati, maka dari itulah mulai dari sekarang mari budayakan menggunaka bahasa Jawa yang benar ketika kita bersama bapak/ibu guru, dimana ketika kita bertemu dengan bapak/ibu guru kita menggunakan bahasa kromo bukan lagi bahasa ngoko.

   Di dalam sekolah juga terdapat materi pembelajaran bahasa dimana salah satu bahasa yang kita pelajari adalah bahasa daerah. Pada sejak tahun 2005/2006 bahasa jawa wajib diajarkan di SLTA, dengan demikian para siswa akan tau bagaimana cara berbicara menggunakan bahasa Jawa dengan benar. Dalam pembelajaran tatap muka sering sekali menemukan bapak/ibu guru masih menggunakan bahasa Jawa, tidak hanya guru bahasa Jawa namun hampir semua guru menggunakan bahasa jawa untuk menyampaikan materi kepada anak didiknya. Inilah yang membuktikan bahwa penggunaan bahasa Jawa di lingkungan sekolah dalam hal pembelajaran tatap muka masilah sangat kental dan terjaga meskipun di tegah gempuran modernisasi para siswa dan guru tetap menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari mereka untuk kegiatana pembelajaran tatap muka

Daftar Pustaka

Fauziyah Titis Anisa, Ardi Priyatno Utomo, Tim Redaksi. 9 Agustus 2023. Pembagian Bahasa Jawa Krama -- Ngoko Bermula Saat Menjamunya Pujangga di Zaman Matram, Berikut Sejarahnya. 22 Agustus 2024. https://regional.kompas.com/read/2023/08/09/124111378/pembagian-bahasa-jawa-krama-ngoko-berrmula-saat-menjamunya-pujangga-di

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA. 16 April 2023. Merdeka Belajar untuk Revitalisasi Bahasa Daerah yang Terancam.22 Agustus 2024. https://setkab.go.id/merdeka-belajar-untuk-revitalisasi-bahasa-daerah-yang-terancam/#:~:text=tidak%20terkecuali%20Indonesia.,Nugini%20dengan%20840%20bahasa%20daear.

Setiyono Edi.22 Januari 2022. Model Pembelajaran dan Pelestarian Bahasa Daerah. 22 Agustus 2024. https://badanbahasa.kemendikbud.go.id/artikel-detail/801/model-pembelajaran-dan-pelestarian-bahasa-daerah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun