Mohon tunggu...
Natasha Puspa Faradilla
Natasha Puspa Faradilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43221010115 - Dosen Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi - Universitas Mercu Buana - Akuntansi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

A-301_TB1_Teknik Dokumentasi pada Sistem Informasi Akuntansi dalam Perspektif Paul Otlet

15 April 2023   20:46 Diperbarui: 15 April 2023   20:51 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen pangampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM : 43221010115

Nama : Natasha Puspa Faradilla

Kampus : Universitas Mercu Buana

Siapa Paul Otlet?

Paul Marie-Ghislain Otlet lahir pada tanggal 23 Agustus 1868 di Brussel, Belgia. Paul Otlet merupakan seorang bibliographer asal Belgia dan pengusaha yang proyek Mundaneum ambisiusnya berusaha untuk membuat Gudang universal dari semua dunia pengetahuan yang terekam. Paul Otlet sudah dikenal di lingkup pustakawana dan perpustakaan di Indonesia sebagai Bapak Dokumentasi, Otlet juga diakui dunia sebagai Bapak Internet.

Lahir dari keluarga Brussels yang kaya, Otlet menghabiskan sebagai besar masa mudanya di perusahaan tutor sebelum memasuki sekolah menengah pada usia 12 tahun. Setelah menempuh pendidikan perguruan tinggi di Catholic University of Leuven, Otlet menyelesaikan gelar hukumnya di Free University of Brussels pada tahun 1890. Setelah melakukan beberapa praktek di bidang hukum, Otlet merasa bahwa dirinya kurang cocok berkarir di bidang hukum sehingga hasil yang ia capai kurang memuaskan. Hingga pada akhinya, Otlet mengalihkan minatnya ke bidang bibliografi.

Setelah menyelasikan studi hukumnya, ia bekerja di biro hukum milik Edmond Pickard, yang pada tahun 1891 ia bekerja di bawah asuhan pengacara dan calon pemenang hadiah nobel perdamaian, Henri La Fontaine. Berkat bertemunya dua orang yang sama-sama tertarik pada bidang bibliografi, mereka akhirnya memutuskan untuk menjadi mitra yang berkolaborasi dalam mengembangkan dokumentasi.

Pada tahun 1895, Otlet dan Henri La Fontaine mendirikan International Institute of Bibliography dan mengumumkan rencana untuk membuat Repositori Bibliografi Universal untuk berfungsi sebagai lembaga kliring global untuk informasi bibliografi. Meskipun banyak tentangan dari pustakawan Eropa lainnya, mereka melanjutkan rencana mereka dan mendirikan kantor pusat untuk institut tersebut dan menerima pengakuan dan subsidi kecil dari pemerintah Belgia.

Koleksi Institut berkembang pesat dengan subsidi pemerintah untuk memasukkan tidak hanya informasi buku tetapi juga jenis informasi rekaman lainnya. Layanan pencarian berbayar memungkinkan peneliti mengirim kuesioner melalui surat atau telegraf, yang kemudian diisi oleh karyawan dengan mengembalikan salinan entri daftar kartu. Pada tahun 1927, Katalog Bibliografi Universal telah berkembang menjadi 13 juta kartu indeks. Pada tahun 1934 mencapai puncaknya pada 15,6 juta.

Antara tahun 1904 dan 1907, Otlet menerbitkan versi lengkap pertama dari sistem klasifikasi barunya, UDC (Universal Decimal Classification), yang dikembangkan selama 10 tahun bekerja sama dengan para peneliti di seluruh dunia. Selama ini, Otlet juga mulai bereksperimen dengan mengembangkan perangkat mikrofilm baru dan metode penyalinan dan penerbitan dokumen.  

Otlet banyak menulis tentang teorinya tentang pengorganisasian informasi dalam skala besar. Dua buku utamanya adalah Trait de Documentation (1934; "Treatise on Documentation") dan Monde:esai d'universalisme (1935; "Dunia:Essays on Universalism) di mana Otlet menggambarkan visinya tentang jaringan informasi global yang dalam banyak hal meramalkan kelahiran World Wide Web lebih dari 50 tahun kemudian.

 Setelah kematian Otlet pada 10 Desember 1944, sebagian besar koleksi Mundaneum tidak tersentuh selama beberapa dekade, sampai sekelompok kecil cendekiawan mulai menghidupkan kembali warisannya. Pada tahun 1998, Museum dan Arsip Mundaneum baru dibuka di Mons, Belgia, berisi catatan pribadi Otlet dan bagian dari koleksi asli Mundaneum.

Teknik Dokumentasi menurut Paul Otlet

Gagasan dan pemikiran Otlet terdiri dari tiga unsur utama, yaitu dokumen, jaringan kerja sama dan sebuah organisasi atau lembaga yang disebutnya dengan Mundaneum. Dokumen adalah awal dan pusat. Otlet berpendapat bahwa pengetahuan disematkan dalam dokumen yang mengobjektifkannya dan menempatkannya pada posisi sosial khusus. Namun, dokumen tidak terbatas pada kata tercetak. Dokumen dapat berupa benda fisik, gambar dan gambar, karya musik, apapun yang memiliki nilai sebagai bukti dan dokumentasi. Otlet terus mempertimbangkan bagaimana dokumen dalam berbagai bentuk dan format dapat memberikan atau menyampaikan informasi yang tersimpan di dalamnya.

Pertukaran informasi dan pengetahuan bersama sangat penting. Teknologi diperlukan untuk kolaborasi informasi dan pertukaran informasi, menurut Otlet teknologi ini harus dapat:
1. Mengubah ucapan menjadi teks
2. Menyalin pesan sebanyak yang diperlukan
3. Mengumpulkan dokumen yang menunjukkan semua informasi dan dapat ditautkan ke informasi serupa lainnya
4. Menentukan klasifikasi masing-masing informasi berupa nomor dokumen tertentu
5. Menentukan klasifikasi dan pengaturan secara otomatis
6. Mengambil dokumen untuk konsultasi dan mengirimkannya langsung ke pencari informasi atau melalui mesin yang mampu mencetak ulang dokumen tersebut
7. Memanipulasi semua temuan data untuk mendapatkan kombinasi data baru, hubungan ide baru dan melakukan operasi baru pada angka

Otlet mengembangkan konsep disiplin baru yang disebutnya "dokumentasi". Berbagai tulisannya menjelaskan tentang konsep dan aplikasi dokumentasi. Paul Otlet mendefinisikan dokumentasi sebagai pengumpulan, penyusunan, dan penyaluran setiap jenis dokumentasi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Dua dokumen harus disebutkan di sini, dokumentasi Trait de (1934) dan Monde:Esai universalisme (1935). Dalam dua karya ini Otlet menjelaskan pendekatan baru terhadap hakikat pengetahuan dan representasinya dalam bentuk dokumen. Ia membayangkan suatu saat nanti buku-buku itu bisa hadir dalam bentuk multimedia. Gagasan mendapatkan informasi di World Wide Web kini diwujudkan melalui Internet.

Hal-hal yang terkandung dalam dokumentasi tersebut tidak terbatas pada tulisan dan gambar (grafik), tetapi juga objek lain yang memiliki nilai dokumenter. Nilai dokumen adalah segala sesuatu yang berpotensi menjadi pembawa informasi yang berguna, apapun bentuk objeknya. Otlet melihat perlunya sebuah lembaga atau organisasi dokumentasi yang misinya memastikan ketersediaan informasi melalui layanan informasi revolusioner, yang ia sebut sebagai kantor atau lembaga dokumentasi. Fasilitas ini mengumpulkan sumber informasi dalam berbagai format, seperti teks, gambar, dan objek tiga dimensi, sesuai kebutuhan. Semua ini terkait dengan metode umum, pembagian kerja kerja sama, dan perjanjian formal.

Menurut Otlet, semua dokumen dalam berbagai bentuk dan format harus diatur, diklasifikasikan, dan ditautkan. Mengenai dokumen teks, Otlet berpendapat bahwa perlu untuk mengidentifikasi informasi penting dan baru apa yang terkandung dalam dokumen tersebut. Duplikat atau konten retoris apa pun yang benar-benar salah dalam dokumen harus dihapus karena tidak diperlukan. Tujuannya adalah untuk menemukan inti dari informasi yang berharga. Jika semua ini dapat didokumentasikan (direkam) dengan cara yang terstandarisasi, maka semua rekaman tersebut dapat secara sistematis dihubungkan, diatur, atau ditata ulang di bawah konsep kerangka data menurut skema klasifikasi yang disebut Universal Decimal Classification (UDC).  

Dalam pemikirannya, Otlet menekankan pentingnya membuat jenis dokumen baru dalam bentuk gambar, tabel, dan diagram yang menggabungkan, memadatkan, mengilustrasikan, dan menyederhanakan informasi yang awalnya bervariasi dan kaya. Tujuannya adalah untuk menggabungkan dan mengintegrasikan informasi yang muncul dan didistribusikan secara acak dan untuk mendapatkan representasi lain sedemikian rupa sehingga informasi atau pengetahuan tersebut tidak terpecah-pecah, tersebar, berulang, salah dan tidak lengkap.

Teknik Dokumentasi dalam Sistem Informasi Akuntansi

Dalam akuntansi terdapat sebuah sistem yang dinamakan sistem informasi. Sistem informasi adalah serangkaian proses formal dimana informasi dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pengguna. Sistem informasi menerima input, yang disebut transaksi, yang akan dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang akan diberikan ke pengguna. Transaksi terbagi menjadi dua jenis yaitu transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari tiga subsistem yaitu sistem pemrosesan transaksi, pelaporan keuangan, sistem pelaporan manajemen (MRS), yang menyediakan manajemen internal dengan berbagai laporan keuangan untuk tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, pelaporan hasil dan tanggung jawab pelaporan.

Dalam akuntansi keuangan, semua transaksi bisnis perusahaan dicatat dan didokumentasikan secara sistematis. Dokumentasi dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah teknik penjelasan komponen-komponen sistem penginputan data, pengolahan data, penyimpanan, pembuatan laporan, dan pengawasan terhadap sistem yang disederhanakan dalam bentuk grafis agar lebih mudah dipahami, di evaluasi, serta dirancang dalam sistem informasi.

Jika menelaah konsep pemikiran Paul Otlet tentang Dokumentasi, keduanya memiliki definisi yang sama yakni sebagai teknik pengumpulan, penyusunan dan pendistribusian dokumen. Dalam akuntansi, terdapat sebuah aktivitas menginput dan memproses data yang nantinya akan menghasilkan output yakni, dokumen. Seperti yang dikatakan oleh Otlet, diperlukannya sebuah Lembaga untuk mengumpulkan dan mengolah berbagai informasi yang ada, yang mana didalam akuntansi terdapat Sistem Informasi Akuntansi yang berperan dalam mengolah data tersebut.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berperan dalam mengatur, mengklasifikasikan, dan menghubungkan berbagai macam bentuk dan format dokumen. SIA juga harus dapat mengidentifikasi informasi penting yang terkandung dalam dokumen tersebut, dan juga dapat menghapus data yang tidak diperlukan perusahaan. Apabila SIA dapat mendokumentasikan berbagai informasi dengan cara yang terstandarisasi, maka semua rekaman transaksi tersebut dapat secara sistematis, diatur, dan ditata ulang. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yang dimana akan berpengaruh pada kualitas pelaporan keuangan.

Perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi, telah mempengaruhi terciptanya sebuah dokumen atau naskah. Dokumen ini terdiri dari dua bentuk, yang pertama adalah hard copy (salinan dokumen dalam bentuk cetakan) dan yang kedua adalah soft copy (salinan elektronik). Dokumen kertas biasanya disajikan dalam bentuk cetakan seperti biasanya terlihat di atas kertas. Salinan cetak dokumen, biasanya dicetak di atas kertas. Orang dapat membaca dan melihat dokumen secara langsung tanpa alat apapun. Dokumen softcopy adalah dokumen dalam bentuk yang tidak dapat dilihat langsung oleh manusia, sehingga untuk melihatnya memerlukan alat seperti menyimpan informasi ke dalam file di floppy disk agar dokumen tersebut dapat dilihat di komputer. Salinan dokumen sebagai file elektronik memerlukan alat untuk melihat isinya. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Yang pada awalnya teknik pendokumentasian hanya dilakukan manual dengan mencacatnya pada kertas, menjadi komputerisasi.

Pentingnya Teknik Dokumentasi dalam Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa alasan mengapa sebuah sistem harus didokumentasikan, berikut alasannya:

1. Merancang atau membuat sistem. Dokumentasi sistem adalah alat yang berguna untuk diskusi dan komunikasi antara desainer, analis, dan pengembang.
2. Selain itu dokumentasi juga berguna untuk menilai kelemahan dan kekuatan sistem, serta pengendalian internal dari sistem tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan evaluasi sistem meliputi (1) analis sistem (ketika seorang analis mengevaluasi sistem warisan yang ada) dan (2) auditor (baik auditor internal maupun eksternal). Auditor hanya dapat melakukan audit jika laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya (yaitu telah disusun oleh sistem informasi akuntansi yang andal).
3. Dokumentasi sistem juga berguna bagi mereka yang mempelajari prosedur di perusahaan. Dokumentasi sistem dapat menjadi alat untuk melatih karyawan baru.

Perencanaan sistem juga digunakan oleh akuntan yang membuat sistem baik di dalam perusahaan maupun eksternal sebagai konsultan. Teknik sistem adalah alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan hubungan antara sistem dan subsistem terkait.

Beberapa kegiatan yang menggunakan teknik sistematis adalah sebagai berikut:

1. Dalam Auditing

A. Evaluasi struktur pengendalian intern
Berupa kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memastikan tercapainya tujuan perusahaan. Saat mengevaluasi pengendalian internal, auditor biasanya mencari pemrosesan dan distribusi dokumen yang lancar.
Teknik yang digunakan antara lain diagram alir analitik, diagram alir dokumen, diagram distribusi bentuk, kuesioner, dan metode matriks.
B. Pengujian ketaatan
Untuk melakukan pengujian kepatuhan, auditor harus memahami teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Pengujian kepatuhan memastikan adanya aktivitas pengendalian internal yang didukung oleh organisasi, mengevaluasi keefektifan, dan menguji kesinambungan. Teknik yang umum digunakan adalah IPO-HIPO, flowchart pemrograman, DFD, cabang dan tabel keputusan.
C.kertas kerja
Kertas kerja adalah dokumen yang dimiliki auditor yang merinci prosedur dan pengujian yang digunakan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai selama perikatan audit. Teknologi sistem digunakan untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi kertas kerja. Diagram aliran data, diagram HIPO, diagram aliran program, tabel cabang dan keputusan, dan metode matriks dapat muncul di spreadsheet.

 2. Dalam Pengembangan Sistem

A. Analisis sistem
Analisis sistematis melibatkan pengumpulan dan pengorganisasian fakta. Teknik sistem yang berguna untuk analisis data meliputi diagram aliran data logis dan diagram alir analitik.
B. Desain sistem
Perencanaan sistem melibatkan pembuatan rencana sistem yang lengkap dan solid. Teknik sistem seperti diagram input proses cetak, diagram HIPO, diagram alur program, tabel keputusan, dll. banyak digunakan untuk mendokumentasikan desain sistem.
C. Implementasi sistem
Implementasi sistem melibatkan proses sebenarnya dari mempraktekkan desain sistem.

Contoh Teknik Dokumentasi Dasar

Deskripsi tertulis dari sistem bisa panjang dan sulit dimengerti. Pengalaman menunjukkan bahwa gambar visual dapat menyampaikan informasi sistematis secara lebih efektif dan efisien daripada kata-kata. Seperti perancang dan auditor sistem, auditor secara teratur menggunakan dokumentasi sistem. Oleh karena itu, kemampuan untuk mendokumentasikan sistem secara grafis merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai oleh auditor. Ada tiga teknik dokumentasi dasar yang diperkenalkan dalam bagian ini, yaitu: diagram arus data, bagan alir dan diagram tata letak catatan.

Diagram Arus Data

Diagram Arus Data (DFD) adalah diagram yang mewakili aliran informasi dari suatu proses, sering disebut sebagai sistem informasi. Diagram aliran data juga berisi informasi tentang input dan output dari setiap unit dan proses itu sendiri. Dalam diagram aliran data, alirannya tidak dikontrol, sehingga tidak ada aturan untuk keputusan atau iterasi. Format deskripsi adalah diagram aliran data dengan rumus yang lebih tepat.

Diagram aliran data berbeda dengan UML (Unified Modelling Language), dimana perbedaan mendasar antara kedua diagram tersebut adalah aliran informasi dan tujuannya. Pada dasarnya ada tiga fungsi untuk membuat diagram aliran data untuk perangkat lunak. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing fungsi.

1. Menyampaikan Rancangan Sistem
Membuat DFD memudahkan untuk mengkomunikasikan informasi berkat representasi visual sederhana yang dapat dipahami oleh semua orang yang terlibat. Dimana informasi yang disajikan dapat digunakan untuk menggambarkan arus informasi dengan pendekatan yang terstruktur dan lebih efisien.

2. Menggambarkan Suatu Sistem
Fungsi lain, DFD, dapat membantu menggambarkan sistem sebagai jaringan fungsional. Intinya adalah jaringan memiliki komponen berbeda yang dihubungkan oleh aliran data.

3. Perancangan Model
Sebagai fitur terakhir, diagram ini juga dapat membuat desain model baru dengan menonjolkan fitur tertentu dari sistem. Ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagian yang lebih rinci dari diagram aliran data.

Keterangan Simbol :

a. Simbol Function
Simbol Function dilambangkan dengan bentuk lingkaran yang memiliki arti proses. Proses dilakukan oleh Sistem Informasi Akuntansi dengan mengubah input menjadi output dengan format yang berbeda.

b. Simbol File / Database
Simbol file atau database dilambangkan dengan symbol dua garis sejajar yang memiliki arti data store. Data store adalah file untuk menyimpan data yang digunakan untuk proses selanjutnya. Pada umumnya data store atau yang biasa disebut juga database berupa table yang dapat diolah, serta mampu terhubung setidaknya satu masukan dan satu keluaran.

c. Simbol Input / Output
Simbol input atau output dilambangkan dengan symbol kotak atau persegi panjang. External entity atau lebih sering disebut dengan terminator merupakan pihak di luar sistem, dapat berupa individu, dividi, perusahaan, atau sistem yang lainnya. Terminator dapat memberikan input atau output terhadap sistem.

d. Flow
Simbol flow di lambangkan dengan symbol panah melengkung. Data flow merupakan arus data yang mengalir antara terminator, proses, dan data store. Fungsi data flow adalah mengalirkan informasi dari satu sistem ke sistem yang lain.

Bagan Alir

Flowchart adalah representasi grafis dari sistem yang menggambarkan hubungan fisik antara entitas intinya. Diagram alir dapat digunakan untuk menggambarkan operasi manual, operasi pemrosesan komputer, atau keduanya. Ada dua jenis flowchart yaitu flowchart dokumen dan flowchart sistem.

Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen sistem manual, termasuk informasi akuntansi (hadiah, jurnal, buku  dan file), departemen organisasi dan fungsi (baik administratif maupun fisik) yang terlibat dalam proses. departemen

Bagan alir sistem (system flowchart) menggambarkan fungsi-fungsi sistem komputer. Diagram alir sistem menggambarkan hubungan antara input data (sumber), file kejadian, program komputer, file master, dan laporan output yang dihasilkan sistem. Diagram alir sistem juga menggambarkan pembawa data yang digunakan oleh sistem seperti pita magnetik, disk magnetik, dan konektor.

Bagan alir memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Bagan alir dapat memberikan gambaran proses secara visual, sehingga bagan alir dapat merangkum semua proses dan kemungkinan yang akan terjadi pada suatu program.
2. Bagan alir dapat digunakan untuk memetakan segala proses yang terjadi pada sebuah program sehingga lebih mudah mengatur alur kerja.
3. Bagan alir dapat mendokumentasikan proses menjadi lebih efektif dan mudah.
4. Bagan alir merupakan penghubung antara user dan programmer.
5. Bagan alir berfungsi untuk mengawal sebuah proyek mulai dari perencanaan hingga eksekusi.

dokpri
dokpri
Keterangan symbol :

a. Terminator
Simbol terminator digunakan untuk menjelaskan sebuah awalan atau akhiran dari suatu program.

b. Process
Simbol proses digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang sedang dilakukan.

c. Decision
Simbol decision digunakan untuk menjelaskan hasil dari suatu kondisi dengan jawaban ya atau tidak.

d. Data
Simbol data digunakan untuk menggambarkan proses input atau output.

e. Connector
Simbol connector digunakan untuk menyambungkan proses dalam lembar kerja yang sama.

f. Off-page connector
Simbol off-page connector digunakan sebagai penanda keluar masuknya sebuah data atau untuk menyambungkan proses pada lembar kerja yang berbeda.

g. Document
Simbol document digunakan untuk menggambarkan masukan atau keluaran yang berasal dari dokumen fisik.

h. Flow
Simbol flow digunakan sebagai penghubung antara symbol yang satu dengan symbol yang lain.

Diagram Tata Letak Record

dokpri
dokpri


Diagram tata letak record digunakan untuk menunjukkan struktur internal record yang membentuk file atau tabel database. Diagram tata letak biasanya menampilkan nama, tipe data, dan panjang setiap atribut (atau bidang) dalam catatan. Misalnya, informasi struktur data terperinci diperlukan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan sistem tertentu, menganalisis laporan kesalahan, dan merancang tes logika komputer untuk audit dan debugging.

Contoh Dokumentasi Transaksi dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Transaksi pemesanan jasa ojek online pada aplikasi GOJEK

dokpri
dokpri
Sebelum adanya aplikasi ojek online di Indonesia, cara menggunakan jasa ojek masih bersifat manual yakni dengan mendatangi tempat pangkalan ojek atau menelfon ojek apabila sudah memiliki langganan. Pada ojek konvensional tarif yang dikenakan biasanya tergantung pada tarif yang berlaku di pangkalan ojek tersebut dan dilihat juga jarak tempuhnya. Seiring berkembangnya teknologi membuat hadirnya fenomena ojek online di Indonesia. Masyarakat menganggap lebih efisien menggunakan ojek online daripada ojek konvensional.

Dalam transaksi pemesanan ojek online pada aplikasi tersebut, terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan lebih dulu sebelum menghasilkan sebuah dokumen, aktivitasnya sebagai berikut :
1. Pelanggan ojek online membuka aplikasi Gojek dan melakukan login.
2. Setelah berhasil login, pelanggan memilih layanan yang ada pada aplikasi Gojek. Gojek sendiri memiliki beberapa layanan yakni goride, gocar, gofood, dan lainnya. Dalam kasus ini pelanggan memililih layanan ojek online atau goride.
3. Pelanggan kemudian mengecek tarif goride tersebut dengan cara memasukan alamat penjemputan dan alamat tujuan.
4. Apabila tarifnya di anggap sesuai oleh pelanggan, pelanggan dapat mengorder layanan goride tersebut. Setelah order berhasil pelanggan hanya tinggal menunggu supir sampai.
5. Apabila pelanggan sudah sampai di alamat tujuan, transaksi pun selesai. Pelanggan akan mendapat bill transaksi seperti yang terdapat pada contoh, supir ojek pun akan mendapat bill sebagai bukti bahwa dia telah menyelesaikan orderan yang masuk, yang nantinya bukti tersebut akan diteruskan ke perusahaan untuk pendataan gaji supir ojek tersebut, perusahaan juga menggunakan bill tersebut untuk merekapitulasi pendapatan.

2. Transaksi di Minimarket

dokpri
dokpri
Aktivitas transaksi di minimarket :
1. Pelanggan datang ke minimarket
2. Pelanggan memilih barang yang ingin ia beli
3. Pelanggan mengecek harga barang yang ingin ia beli
4. Pelanggan membayar barang yang ia beli, dalam aktivitas ini terjadi pencatatan transaksi antara penjual dan pembeli. Transaksi yang di catat penjual akan di rekapitulasi oleh pemilik agen minimarket tersebut yang nantinya akan diteruskan ke pusat
5. Setelah transaksi di catat, pembeli akan menerima dokumen transaksi berupa struk belanja

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa menurut Otlet terdapat aktivitas input, proses, dan output dalam mendokumentasikan sesuatu. Begitu juga pada Sistem Informasi Akuntansi terdapat input berupa transaksi bisnis perusahaan yang nantinya informasi tersebut akan di proses dan menghasilkan output berupa dokumen. Seperti contoh di atas, dalam kehidupan sehari-hari pun tanpa disadari kita menggunakan teknik dokumentasi, misalnya saat memesan ojol kita mendapat bill transaksi dan saat berbelanja di minimarket pun kita mendapat struk belanja.


Citasi :


*Wright, A. (t.thn.). Paul Otlet. Diambil kembali dari https://www-britannica-com: https://www-britannica-com.translate.goog/biography/Paul-Otlet
*Sudarsono, B. (2016, November). Menuru Era Baru Dokumentasi. Diambil kembali dari penerbit.lipi.go.id: http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1485394667.pdf
*Drs. Purwono, S. M. (t.thn.). Konsep dan Definisi Dokumentasi. Diambil kembali dari repository.ut.ac.id: http://repository.ut.ac.id/4141/1/PUST2241-M1.pdf
*Teknik dan Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi. (t.thn.). Diambil kembali dari google.com: https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAMQw7AJahcKEwiwlbHC5Kn-AhUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Frepository.dinus.ac.id%2Fdocs%2Fajar%2F4._Teknik_dokumentasi.doc&psig=AOvVaw2bk7Y35RTaj-p_SR5i3fV_&ust=16815758
*Hall, J. A. (t.thn.). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empay.
*Hall, J. A. (2007). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
*Adani, M. R. (2021, Juni 22). Data Flow Diagram (DFD): Pengertian, Jenis, Fungsi & Contoh. Diambil kembali dari www.sekawanmedia.co.id: https://www.sekawanmedia.co.id/blog/dfd-adalah/
*Mufid, A. (2022, November). Apa itu Flowchart? Pengertian, Fungsi, Simbol, dan Contohnya. Diambil kembali dari blog.rumahweb.com: https://blog.rumahweb.com/flowchart-adalah/
*Kurniawan, B. (2023, Januari 24). Diagram Konteks Adalah: Pengertian, Contoh, Manfaat dan Cara Membuatnya. Diambil kembali dari ilmuelektro.id: https://ilmuelektro.id/diagram-konteks-adalah/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun