Mohon tunggu...
Miss Carroll
Miss Carroll Mohon Tunggu... Freelancer - My super power: Being a Women

Learn everyday

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kehidupan Terkendali dengan PLN Prabayar

21 April 2016   20:00 Diperbarui: 21 April 2016   20:06 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Listrik via http://www.cooperindustries.com"][/caption]Banyak sekali energi yang dimanfaatkan oleh manusia. Namun, tak bisa dipungkiri listrik merupakan energi yang selalu dibutuhkan masyarakat modern untuk bertahan hidup. Terutama yang menggunakan banyak peralatan elektronik di rumahnya. Namun hal ini juga yang membawa masyarakat ke krisis listrik karena kurangnya pasokan listrik. Tentu saja kita tak bisa sembarangan memasok listrik ada batasan dan kode etik agar tak merusak alam.

Menjawab kedua masalah itu, PLN membawa perubahan dengan program baru yakni PLN Prabayar. Melalui program ini, pelanggan bisa mengatur sendiri berapa KWh yang mau dipakai tiap bulannya tanpa harus membayar lebih. Seperti namanya, pelanggan wajib membayar dimuka biaya listrik yang digunakan dengan cara membeli token  di minimarket atau konter penjualan. Token yang dibeli bukan dengan satuan rupiah seperti pulsa tapi dalam bentuk KWh. Dijual dari dua puluh ribu hingga satu juta.

Alat ukur Listrik PraBayar

[caption caption="Alat ukur KWh Listrik PraBayar via kaskus.co.id"]

[/caption]Alat ini tentu saja ada di rumah-rumah dengan warna abu yang tidak mencolok. Dan status LED tertera jelas sehingga kita tidak kesulitan melihatnya. Aku sendiri yang menggunakan kacamata juga bisa melihat statusnya dari jauh (jarak semeter) karena layarnya jernih dan emang aku minta petugas di letakkan di tempat strategis jadi bisa dirawat biar tidak berdebu serta pastinya menghindari angka 5 KWh kebawah.

 

Tarif Listrik

Sering ada nih tetangga bertanya seperti ini;

Beli dua puluh ribu KWh nya dapat berapa ya, mbak?

Kalau beli lima puluh ribu KWh lebih banyak kan ya?

Tentu saja aku tidak bisa menjawab dengan pasti karena KWh yang dimiliki tergantung Tarif Dasar Listrik (TDL), biaya adminstrasi dan presentase Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di tiap rumah.

Namun, PLN sudah menyiapkan tarif/ landasan biaya per KWh tiap bulannya.

 [caption caption="Tarif tenaga listrik bulan april via pln.co.id"]

[/caption]Cara menghitung KWh Listrik PraBayar

Menghitung KWh gimana ya? Malu kan kalau tetangga sampai dengar bunyi bip-bip-bip dari alat ukur listrik kita, selain itu juga suaranya mengganggu kalau ada acara. Dengan berbaik hati petugas PLNmau menjelaskan, bagaimana cara aku menghitungnya.

Total KWh= (Harga Beli – Biaya Admin) * (1-%PPJ) / TDL

mudah dipahami kan?

 

Dengan prabayar kita bisa mengukur sendiri penggunaan listrik agar tidak berlebihan, petugas PLN juga tidak perlu datang mengetuk pintu rumah untuk mencatat seperti listrik pascabayar dan yang terpenting kita juga turut adil menyelamatkan bumi dari ancaman pemanasan global. Tidak bisa dibayangkan kalau kita egois mengonsumsi seenaknya berpikir bahwa listrik milik perorangan tanpa sadar kita melupakan generasi selanjut dan selanjutnya. Semoga dengan kehadiran Listrik Pintar, masyarakat juga menjadi lebih pintar dan cerdas menggunakan listrik.

Aku sendiri juga merasa beruntung, inovatif PLN Listrik Pintar mampu membuat aku yang biasa boros listrik karena anak muda kan haus sumber daya ya istilahnya hehe, dari buat ngecharge laptop sewaan (buat ngerjain tugas laporan), handphone, rice cooker, kipas udara dan powerbank. Sekarang sudah berubah jadi hemat (perhitungan ini mah :D) dan paham cara menghargai energi di alam. Bagaimana dengan kamu anak muda lainnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun