Mohon tunggu...
Inovasi

Ciri Penonton Berat (Televisi)

15 Oktober 2015   21:56 Diperbarui: 15 Oktober 2015   22:22 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Televisi? siapa yang tidak mengenal televisi dizaman yang serba modern ini? kalau kita menenggok masa sejarah televisi, dapat kita katakan bahwa televisi adalah temuan massal, bagaimana bisa demikian? ya karna televisi terus dikembangkan dari masa ke masa oleh banyak tokoh, namun  pada dasarnya penemu utamanya adalah Josept Henry dan Michael faraday pada tahun 1831, dimana mereka adalah penemu dari gelombang elektromagnet yang kemudian dikembangkan menjadi televisi, dan terus dikembangkan lagi oleh tokoh-tokoh lainnya, sampai sekarang televisi yang berkembang semakin modern dan bagus, televisi (tele) atau yang berarti jauh dan vision yang berarti nampak, dengan demikian televisi adalah sesuatu yang dapat dilihat dari jarak jauh (http://www.slideshare.net/elkhea/sejarah-penemuan-televisi-di-dunia).

Namun disini kita tidak membahas tentang bentuk-bentuk televisi yang semakin menawan, melainkan dari acara televisi yang ditayangkan, televisi menayangkan gambar dan suara, dengan demikian seseorang sangat puas apabila menonton acara yang ditayangkan oleh televisi karena dengan adanya gambar dan suara seseorang lebih memahami sesuatu yang ditayangkan, dengan demikian acara yang ditayangkanpun tidak hanya satu dua acara dalam satu stasiun televisi melainkan banyak. biasanya orang menonton televisi karena adanya waktu luang, mencari sebuah hiburan, dan mencari pengetahuan, disini saya akan memberikan ciri-ciri seseorang yang menjadi penonton berat dalam televisi, karena ternyata ini akan sangat berpengaruh dalam kehidupan. 

saya menggunakan teori kultivasi, teori ini ditemukan oleh George Garbner pada tahun 1950, dimana pada masa itu televisi sedang bumingnya. mengapa george Garbner memunculkan teori ini? dalam asumsi dasarnya menurut Garbner televisi adalah media yang sangat berbeda dari media lainnya, karena jangkauan besar yang dimiliki televisi, bagaimana tidak? anak-anak orang tua semuanya dengan mudah menonton acara yang ditayangkan, dengan demikian pengaruh yang ditimbulkanpun akan sangat mudah dijangkau. apabila kita sudah menjadi penonton berat televisi, maka kita tanpa disadari sudah dipengaruhi oleh sesuatu yang ditayangkan televisi, berikut ciri-ciri penonton berat :

  • menonton televisi lebih dari 4 jam dalam sehari

  • melihat televisi sebagai realitas yang sebenarnya, dibanding dengan kehidupan nyata yang dijalankan (biasanya orang yang sudah memasuki fase ini akan selalu merasa paranoid, apa yang ditayangkan televisi adalah sesuatu yang benar dan nyata, dan diterapkan dalam kehidupan nyata)

  • tidak menyeleksi, dan menonton dengan apa adanya, menelan secara mentah-mentah segala sesuatu yang ditayangkan (padahal, acara sekarang dapat kita lihat? banyak yang mendidik? atau banyak yang tidak mendidik?)

  • lebih takut dengan kehidupan nyatanya (merasa bahwa orang-orang dikehidupan nyatanya sama dengan film atau sinetron yang ditontonnya)

dari ciri-ciri diatas, dengan demikian kita harus lebih mawas diri, karena sebagaimana kita tau acara televisi sekarang hanya membutuhkan ranting, bukan bobot dari isi yang ditayangkan, jadi apabila kita menjadi penonton berat maka berhati-hatilah karena semua tayangan televisi tidak semua berbobot, dengan mudah kita terpengaruh dan menerapkan didunia nyata dan akan merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

contoh kecil saja dari pengaruh televisi yang begitu kuat, anak  SD sekarang mampu membuat geng (suatu kelompok) dan mencontoh kekasaran yg ditayangkan, sehingga tidak heran apabila banyak anak kecil sekarang yang sudah tau cara membully teman, dan bertindak kasar, (bahkan membunuh). dengan begitu? kita harus lebih selektif dan bijak dalam penggunaan media, terutama televisi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun