Ke Mana Film Pahlawanku?

Bulan Agustus bagi bangsa Indonesia adalah bulan spesial, karena di bulan ini indonesia 72 tahun lalu merdeka setelah berabad-abad dijajah negara lain. Sudah jadi tradisi setiap Agustus disetiap rumah akan memasang bendera merah putih, sebagai bentuk rasa syukur akan kemerdekaan Indonesia. tidak salah memang setiap agustus Indonesia akan berwarna merah putih. Ini adalah rasa bentuk suka cita rakyat Indonesia akan kemerdekaan yang diperjuangkan nenek moyang kita. 

Tulisan diatas mungkin tidak terlalu relevan saat ini, dari tahun-ketahun bulan agustus sudah bukan lagi menjadi hari spesial, agustus hanya menjadi bulan biasa, yang buat spesial hanya karna ada tanggal merah di tanggal 17 nya. sisanya hanya hari biasa. Di tahun 90an saya merasakan sendiri, bagaimana kemeriahan 17an, dari suasana merah putih sampai acara-acara di stasiun TV yang bertema kepahlawanan. Iya film-film perjuangan setiap hari diputar setiap bulan agustus. Film-film yang memperlihatkan bagaimana perjuangan para pahlawan, bagaimana mereka bejuang mengorbankan jiwa raganya demi Indonesia. Film ini selain memberikan hiburan juga memberikan pelajaran sejarah pada kita. 

Saya masih ingat beberapa judul seperti bandung lautan api, jendral sudirman sampai perang disurabaya, film-film itu membangkitkan rasa nasionalisme kita. Setelah nonton Film perjuangan itu saya dan kawan-kawan bermain perang-perangan dimana ada yang menjadi kompeni dan menjadi pejuang. Tentu beda dengan saat ini, yang di tonton adalah film perang tentara amerika atau tentang heroiknya agen FBI dalam film action. Jadi anak-anak jaman sekarang bermainnya jadi agen FBI. 

masih ingat stasiun TV yang paling sering memutar film kemerdekaan adalah TPI (sekarang MMC), melihat gambaran perjuangan para pahlawan kita itu mengugah rasa Nasionalisme. Kemana sekarang film itu? apa yang terjadi dengan film-film heroik kepahlawanan Indonesia? 

Ditahun 2009 sebuah film kepahlawanan diputar di Bioskop, judulnya Merah Putih. Sebuah gebrakan baru diantara film-film Indonesia yang saat itu dipenuhi dilm horor komedi yang tidak berbobot. Film perjuangan ini cukup bagus karena efeknya bukan efek film murahan. Dan tangapan film ini cukup baik, sehingga ditahun berikutnya dibuat lagi 2 film sambungannya. 

Tentu memproduksi film heroik kepahlawanan ini untuk hanya dijadikan film TV biayanya cukup tinggi pastinya, lebih enak memproduksi film sinetron. sekarang anak-anak lebih merasa bangga dengan motor sportnya yang terispirasi sinetron anak jalanan dibanding merasa bangga karena hidup di negara yang merdeka karena sebuah perjuangan. 

saya berharap pemerintah juga bisa lebih turut aktif untuk memaksa stasiun TV untuk memproduksi film-film heroik kemerdekaan Indonesia , buatlah aturan untuk menyiarkan konten-kontek kemerdekaan di bulan agustus, sebagai bentuk memperkuat rasa Nasionalisme. Dibandingkan dana Kemeninfo atau BUMN yang lain dipakai untuk iklan, lebih baik dana untuk iklan mereka digabung untuk membuat film-film kepahlawanan. 

Merdeka!!!!