Mohon tunggu...
SOUND OF ART 🇲🇨
SOUND OF ART 🇲🇨 Mohon Tunggu... Aktris - Profesional DJ from Indonesia 🇲🇨 And Profesional Writer Editorial

Saya Hobby Menulis Dan Membaca.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kue Lumpur Lapindo: Kelezatan di Balik Tragedi Lumpur Panas

21 Maret 2024   18:59 Diperbarui: 21 Maret 2024   19:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi Lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 2006 telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Indonesia. Namun, di balik penderitaan dan kerugian yang ditimbulkannya, muncul sebuah kuliner unik yang terinspirasi dari kejadian tersebut, dikenal dengan sebutan "Kue Lumpur Lapindo".

Kue Lumpur Lapindo, seperti namanya, terinspirasi dari lumpur panas yang terus menerus memuncrat dari lubang sumur gas milik PT Lapindo Brantas di Sidoarjo. Meskipun asal-usulnya mungkin kontroversial bagi sebagian orang, kue ini telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia, terutama di daerah Jawa Timur.

Kue Lumpur Lapindo memiliki tekstur yang lembut dan kaya akan rasa. Bahan-bahan utamanya meliputi tepung terigu, gula, telur, santan, serta rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh yang memberikan aroma yang khas. Kue ini kemudian dipanggang atau dikukus hingga matang dan siap disajikan.

Meskipun nama "Lapindo" masih menyisakan kenangan yang kelam bagi banyak orang, kue ini menjadi simbol perlawanan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam. Sebagian orang melihatnya sebagai cara untuk mengubah tragedi menjadi sesuatu yang lebih positif dan produktif.

Selain sebagai camilan yang lezat, Kue Lumpur Lapindo juga menjadi media untuk mengingatkan akan pentingnya kelestarian lingkungan dan keselamatan dalam pengelolaan sumber daya alam. Melalui kreativitas dalam kuliner, masyarakat terus mengingat dan merayakan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan.

Dengan adanya Kue Lumpur Lapindo, kita diingatkan bahwa di balik setiap tragedi, ada potensi untuk belajar, berkembang, dan menginspirasi. Seiring waktu berlalu, semangat untuk bangkit dari keterpurukan menjadi semakin kuat, dan kue ini tetap menjadi simbol keuletan dan ketahanan manusia dalam menghadapi cobaan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun