Mohon tunggu...
Nasywa Story
Nasywa Story Mohon Tunggu... Penulis - SMA

I am a student at a school in Indonesia. I like singing. Lately I've been writing short stories in English or Indonesian. Enjoy reading, and after reading, don't forget to write suggestions and criticisms in the comments column. Thanks for visiting:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Noah

6 Desember 2022   20:00 Diperbarui: 14 April 2023   05:08 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berkata, "aku ingin menjenguk Noah, Noah sakit. Aku kerumah Noah bersama Risa." Lalu ibu dan ayah memberi izin untuk ku pergi kerumah Noah. Setelah menunggu Risa dan pacarnya datang, aku bergegas masuk ke mobil dan kami berangkat. Saat sampai rumah Noah, aku bertemu dengan ibu Noah. Di ruang tamu sudah banyak teman-teman noah yang menjenguk Noah. Aku melihat Noah yang memiliki banyak luka lebam di mukanya. Aku ingin marah tapi aku lebih khawatir padanya karena ini kali pertama aku melihat Noah luka sebanyak ini. 

Teman-temanku memberiku waktu untuk berbicara dengan Noah. "Aku mau marah sama kamu tapi disatu sisi aku khawatir dengan luka-luka dimuka kamu. Sudah diobatin kan?" ucapku sambil menatap marah pada Noah. Noah meminta maaf padaku dan dia bilang, "sudah diobati oleh ibu." Ini kali pertama aku berkunjung kerumah Noah dan bertemu ibunya. Ibu Noah sangat baik padaku. Tiba-tiba ibu Noah bertanya pada kami, "yang namanya Allesha yang mana ya? ibu ingin berbicara sebentar." Lalu aku mengacungkan tangan dan berdiri. Lalu berucap, "saya ibu yang bernama Allesha." Lalu aku dituntun oleh ibu Noah ke dapur. Saat didapur kami berbicara banyak tentang Noah. Fakta yang baru aku tahu bahwa ayah Noah pergi meninggalkan Noah saat Noah berusia  lima tahun.

Ibu Noah bercerita bahwa ayah Noah pergi karena memiliki wanita simpanan. Ibu Noah tidak ingin dimadu maka dari itu ibu Noah memutuskan untuk bercerai dengan ayah Noah. Awal-awal ayah Noah masih memberi uang pada ibu Noah. Tapi setelah satu tahun bercerai tidak ada lagi uang yang dikirimkan untuk Noah. Ibu Noah harus bekerja banting tulang hingga sekarang. Ibu Noah berpesan padaku untuk jangan meninggalkan Noah karena ibunya baru melihat Noah sangat bahagia setiap harinya, sebelum bertemu denganku Noah jarang sekali mengajak ngobrol ibunya. Kata ibunya, "Noah lebih sering meninggalkan rumah dibanding diam diri dirumah." Selain itu ibu juga bilang padaku bahwa Noah selalu bersemangat menceritakan tentangku pada ibunya. 

Secara bersamaan perasaan haru,senang,gembira datang pada diriku. Tak ku sangka bahwa Noah bisa berubah secepat itu setelah bersamaku. Saat sedang asyik ngobrol bersama ibu Noah, tiba-tiba Noah datang dan berkata "ibu tidak menceritakan hal-hal aneh tentang ku pada pacarku kan bu?" Aku dan ibu Noah tertawa terbahak-bahak. Ibu berkata bahwa ibu menceritakan semua tentang Noah. Raut wajah Noah berubah drastis, ia sangat terkejut dengan pernyataan yang ibu berikan padanya. 

Dengan cepat ibu berkata bahwa ibu tidak memberitahu apapun pada Allesha. Ibu bertanya, "memang kalau ibu beritahu Noah akan marah pada ibu?" Noah dengan cepat menggelengkan kepalanya, aku hanya bisa tertawa melihat interaksi antar keduanya. Kami sampai lupa bahwa di ruang tamu masih banyak teman-teman Noah yang berkunjung.  Siang berlalu senja tiba, teman Noah satu persatu meninggalkan rumah Noah. Aku berkata pada Noah bahwa aku akan pulang bersama Risa dan pacarnya tapi Noah melarangku dan berkata "aku yang bakal nganterin kamu pulang, jangan pulang sekarang aku masih mau sama kamu sebentar aja." Tapi aku menolak dan berkata "kamu masih sakit jangan nganterin aku pulang. Besok juga nggak usah jemput aku. Kita langsung ketemu aja di sekolah." Aku melihat raut wajah Noah yang sedih tapi aku terpaksa melakukannya karena jika tidak aku lakukan Noah akan keras kepala dan mengantarku pulang kerumah. 

Akhirnya setelah bernegosiasi, aku pulang bersama Risa dan pacarnya. Setelah sampai rumah aku salim kepada ibu dan ayah lalu izin untuk ke kamar. Sampai dirumah aku langsung memberitahu Noah lewat ponselku bahwa aku sudah sampai rumah. Malam pun tiba, aku mengerjakan tugas dan belajar untuk esok hari. Tiba-tiba di sela-sela aku mengerjakan tugas Noah menelpon ku. Aku mengangkat telpon Noah lalu mengucapkan, "Assalamualaikum." Ia menjawab, "Waalaikumsalam, kamu belum tidur? aku kira telpon ku nggak akan diangkat ternyata diangkat karena kamu belum tidur." Aku menjawab, "Aku belum tidur karena ada beberapa tugas yang belum aku kerjakan." Setelah waktu belajarku tersita karena mengobrol dengan Noah lewat telpon. Aku memutuskan untuk tidur agar tidak telat bangun esok hari.

Pagi pun tiba, tak terasa waktu cepat berlalu sudah senin lagi dan aku harus sekolah. Ngomong-ngomong aku sudah menjalin hubungan dengan noah selama 5 bulan. Benar-benar waktu yang lama. Aku berangkat bersama ayah hari ini. Noah pun sudah sembuh dari luka lebam itu. Sekolah kami akan mengadakan ujian akhir, kami harus belajar dengan keras agar nilai kami bagus. Selama satu minggu sebelum ujian, aku dan Noah tidak berkomunikasi bahkan bertemu pun hanya disekolah saja selebihnya kami gunakan untuk belajar. Hingga saat ujian akhir pun tiba, aku sangat takut tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian yang diberikan.

Hari pertama ujian aku lewati dengan baik begitupun seterusnya. Liburan pun tiba, aku dan keluarga memutuskan untuk pergi ke Bandung. Setelah ujian berakhir aku sama sekali belum bertemu lagi dengan Noah. Jujur saja aku rindu padanya tapi Noah tidak bisa ditelpon. Di chat lewat whatsapp pun tidak dibalas. Ada yang mengganjal di hatiku tapi aku tidak boleh berprasangka buruk padanya. Aku berangkat ke Bandung bersama keluarga hari sabtu. Di Bandung aku mendatangi cafe-cafe yang bagus dan mencoba kopi-kopi untuk aku bandingkan dengan kopi-kopi yang pernah aku minum di Jakarta. 

Tak terasa liburan pun telah usai. Aku telah melihat nilai ujian ku dan itu sangat memuaskan. Saat pembagian raport aku bertemu dengan ibu Noah lalu aku bertanya, "Ibu apa kabar? noah baik-baik saja kan bu? aku sudah menghubunginya tapi tidak ada balasan darinya." Ibu menjawab, "Ibu baik nak, begitupun dengan Noah." Ibu berpamitan dengan ku lalu aku pulang kerumah bersama ibu dan ayah.

Waktu masuk sekolah pun telah tiba tak terasa aku sudah kelas tiga SMA. Aku bertemu Noah tapi Noah terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Aku memanggil Noah tapi Noah hanya melihatku lalu pergi. Aku melihat dari kejauhan Noah menemui perempuan lain dan merangkul layaknya berpacaran. Aku sangat kaget dan sangat sakit hati rasanya aku ingin pulang dan menangis.

Waktu pulang sekolah pun tiba, selama di sekolah Noah tidak mendatangiku ke kelas, bertemu di kantin saja tidak. Aku sangat merindukannya tapi apa daya dia tidak mencariku sama sekali. Pesan-pesan yang ku kirimkan pun tidak dibalas. Aku menunggu ayah menjemputku digerbang. Aku melihat parkiran mengingat dimana aku menunggu Noah untuk pulang bersama. Tapi sekarang aku melihat Noah pulang bersama wanita lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun