Nasywa Rizky Sulistyo p (53)Â Â Â Â
Bagi para mahasiwa yang telah masuk prodi sosiologi, apakah sama dengan yang kalian harapkan saat memilih jurusan? Berpikir bahwa sosiologi adalah jurusan lebih banyak praktik diluar kelas? Berpikir bahwa pelajaran sosiologi lebih sedikit waktu untuk duduk dibangku kelas? atau membayangkan akan banyak menjumpai fenomena terkini dan langsung mengkajinya? Apakah kalian dulu juga berpikiran demikian? Jika iya berarti kita sama.
    Â
      Dahulu saya juga memiliki pemikiran yang serupa bahwa jurusan sosiologi akan banyak praktik dilapangan dari pada duduk didalam kelas, tetapi kenyataannya saat perkuliahan kita harus duduk dan lebih banyak mendengarkan ceramah para dosen tentang teori, sejarah, dan konsep-konsep. Membosankan bukan? Ya, akan tetapi jika kita pahami betul kehidupan kita sehari-hari dalam masyarakat maka sebenarnya kita sudah dalam praktik lapangan soisologi.
      Sedikit penjelasan saya diatas, saya ingin bercerita tentang pengalaman saya yang berkulaih di tempat kelahiran saya Yogyakarta. Saya adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang masih aktif, dalam jurusan saya terdapat sebuah organisasi bernama laboratorium Sosiologi atau saya lebih suka menyebutnya "Labsos" didalam Labsos terdapat bagan-bagan yang memiliki tugas masing-masing. Labsos juga memiliki beberapa proker yang menarik salah satunya "REAKSI" dimana kami mengundang publik berkumpul untuk berdiskusi tentang masalah terkini dan saling melontarkan pendapat mereka. Saya diberi kesempatan untuk menjadi pemateri untuk memantik topik acara, saya dan rekan saya mengambil topik tentang yogya dan sampah dan sebelum menjadi pemantik saya datang dan melihat TPST piyungan yang akan saya singunng dimateri besok. Topik yang mengundang banyak pendapat dari para mahasiswa publik yang datang, saling melempar opini,saran, dan solusi terjadi pada satu waktu itu. Pengalaman tersebut yang relevan dengan pemikiran sosiologi Publik Michael Burawoy karena saya sebagai seorang masih besetatus calon sosiolog senang bahwa sosiologi public mengarahkan kita para sosiolog untuk berperan terjun langsung menganalisis masalah, membantu public, dan menrumuskan serta mendiskusikan solusi bagi masalah public.
      Perkenalan saya dengan sosiologi publik adalah Ketika saya membaca jurnal-jurnal dari pencetus sosiologi public bernama Michael Burawoy. Michael Burawoy mencetuskan pemikiran sosiologi publik pada karyanya berjudul "Public Sociology: The Contemporary Debate" (2005) Menjelaskan bahwa Sosiologi publik membawa sosiologi ke dalam perbincangan dengan publik, yang dipahami sebagai orang-orang yang terlibat dalam percakapan itu sendiri ( Michael Burawoy:2005). Sosiologi Publik dibagi menjadi dua jenis yaitu Sosiologi Publik Organik dan Tradisional. Menurut "The Color of Class on the Copper Mines (1972)" Sosiologi Publik Tradisional adalah menyebarkan sosiologi ke khalayak yang lebih luas dengan harapan dapat menghasilkan perdebatan publik. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan publik,Sedangkan Soiologi Publik Organik adalah sosiolog memiliki akses langsung ke publik, di mana sosiolog dan publik memasuki hubungan tatap muka tanpa perantara . Alih-alih masyarakat yang luas, tipis, pasif, dan arus utama, sosiologi publik organik malah menghadapi atau menciptakan kontra-publik yang sempit, tebal, dan aktif. Dalam Pemahaman saya Sosiologi Publik adalah suatu pemikiran yang mengaharuskan seorang sosiolog terjun langsung kedalam kechaosan masyarakat, berpartisipasi, berargumentasi, berdiskusi melibatkan khalayak ramai. Situasi yang terjadi pada masa pencetusan sosiologi publik bisa dibilang dunia yang saat itu makin berpikiran kritis tetapi berjalan kearah kanan, sedangkan sosiologi publik juga mengalami ketajaman kekeritisan pemikiran dan bergerak kearah kiri. Perbedaan inilah yang menjadikan eskstitensi sosiologi publik menjadi makin ramai pada waktu itu, isu-isu tentang minimnya upah para pekerja, gerakan buruh, asosiasi lingkungan, komunitas agama, kelompok hak imigran, organisasi hak asasi manusia menjadi fenomena yang banyak terjadi dan dihubungkan dengan sosiologi publik, Memvalidasi dan melegitimasi sosiologi publik adalah satu hal dengan mengakui keberadaannya, membawanya keluar dari ruang privat ke ruang terbuka.
      Terdapat bebrapa pemikiran Michael Burawoy diantaranya sosiologi publik, sosiologi kebijakan, profesional sosiologi, dan terakhir sosiologi kritis, tetapi Burawoy menekankan sosiologi publik karena menarik untuk dikaji. Michael Burawoy lahir pada 15 Juni 1947. Biografi pendidikan tinggi Burawoy Mathematics, University of Cambridge, England, 1968. Kemudia melanjutkan study yang bisa dibilang cukup jauh dengan jurusanya yang dulu yaitu Sociology, University of Zambia, 1972. Dan mendapat gelar S3 di Sociology, University of Chicago, 1976 . Michael Burawoy adalah seorang akademis yang beragaya aliran Marxisme.
Â
Â
Â
Daftar Pustaka
Burawoy, Michael. 1980. "Burawoy CV."
---------. 2005. "2004 Presidential Address: For Public Sociology." American Sociological Review 70 (1): 4--28. https://doi.org/10.1177/000312240507000102.
Burgess, Peter. 2023. Public Sociology: Between Utopia and Anti-Utopia. Journal of Education Policy. Vol. 38. https://doi.org/10.1080/02680939.2022.2071547.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H