Mohon tunggu...
Nasywa Ridwan
Nasywa Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Nasywa R (25) - XI MIPA 4 - SMAN 28 Jakarta

Pelajar SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Hujan" Tere Liye

5 Maret 2021   10:37 Diperbarui: 5 Maret 2021   10:47 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku: Hujan

Jenis Buku: Novel

Penulis: Tere Liye

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN: 978-602-03-2478-4

Tahun Terbit: Januari 2018

Tebal: 320 halaman

Berat Buku: 500 gram

Genre: Roman, Drama, Sci-Fi

Harga: Rp78.000

"Kenapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun? karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit. Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya." Tere Liye, Hujan

SINOPSIS

Novel Hujan karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan, cinta, melupakan, perpisahan, dan hujan. Mengisahkan seorang anak perempuan bernama Lail yang yatim piatu. Orang tuanya meninggal saat terjadinya bencana gunung meletus dan gempa pada tahun 2042. Lail memiliki sifat yang sederhana dan suka menolong. Namun, ia tidak bisa mengungkapkan isi hati yang sebenarnya kepada orang lain. Lail dan Maryam menjadi relawan sosial dan kemanusiaan serta menempuh pendidikan di sekolah perawat.  Seorang laki-laki bernama Esok menyelamatkan Lail dari bencana gempa dan gunung meletus. Esok memiliki keluarga yang berisikan 4 orang saudara dan seorang Ibu. Namun, 4 orang saudaranya meninggal saat gunung Meletus. Esok memiliki sifat yang cerdas dan terampil, sehingga berhasil mendapatkan beasiswa. Mereka tinggal di pengungsian bersama-sama. Namun, mereka harus berpisah karena Esok diadopsi oleh seorang walikota karena kepandaiannya.

Lail menyimpan rasa kepada Esok sejak lama. Namun, Esok memliki kesibukan sebagai ilmuan yang sedang membuat teknologi untuk pindah dari bumi dikarenakan iklim yang sudah hancur. Teknologi tersebut hanya bisa menampung beberapa orang saja. Esok mendapatkan dua tiket untuk pindah dari bumi. Namun, ia tidak memberikannya kepada Lail. Lail merasa tidak dicintai oleh Esok, sehingga membuatnya depresi dan menemui paramedik senior.

Lail ingin melupakan masa lalunya terutama kenangan terdahulunya tentang hujan dengan menggunakan operasi sistem syaraf. Hujan membuat Lail teringat kembali tentang sosok Esok. Dimana Lail harus menceritakan seluruh kenangan baik dan buruknya. Apakah Lail bisa menghilangkan ingatan masa lalunya?

KELEBIHAN

Buku novel Hujan karya Tere Liye memiliki cerita yang unik dan menarik. Dalam novel tersebut, disajikan alur cerita yang tak terduga. Novel ini mudah dipahami karena dilengkapi dengan Bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan. Sehingga, dapat memberikan kesan yang maksimal dan pengalaman tersendiri pada pembaca. Berisikan juga informasi tentang teknologi dan bermanfaat untuk menambah ilmu. Novel hujan memiliki banyak pesan moral yang bagus untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

KEKURANGAN

Cerita dalam novel hujan karya Tere Liye menceritakan tentang bencana dan teknologi yang tidak masuk akal, sehingga membuat pembaca kebingungan. Novel ini terlalu fokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi saja. Penulis tidak memberikan penggambaran fisik dan latar belakang tentang tokoh-tokohnya, sehingga pembaca tidak dapat membayangkan wajah tokoh.

PENUTUP

Novel Hujan karya Tere liye bisa dibaca oleh semua kalangan terutama anak-anak remaja karena banyak pesan moral dan pelajaran yang dapat diambil. Novel ini dapat mengajarkan tentang persahabatan dan menghargai cinta. Dalam hidup ini, harus belajar merelakan, melepaskan, dan belajar tentang mengenai makna ketulusan.  Adanya bencana alam yang diceritakan dalam novel tersebut juga disebabkan oleh keegoisan manusia. Maka, kita sebagai manusia harus menjaga alam serta berpikir sebelum terjadi resiko-resiko yang tidak diinginkan dan munculnya penyesalan.

"Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika ia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan."

Tere Liye, Hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun