Mohon tunggu...
Nasywa Ridwan
Nasywa Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Nasywa R (25) - XI MIPA 4 - SMAN 28 Jakarta

Pelajar SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cerpen: Bakat yang Terlupakan

22 November 2020   10:41 Diperbarui: 22 November 2020   10:49 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fineartamerica.com/

Di pagi yang indah, dengan suasana sejuk setelah hujan melanda Jakarta. Langit cerah tanpa terhalang polusi adalah kesempatan langka bagi ibu kota, hal ini terjadi karena adanya pemberlakuan PSBB di seluruh indonesia terutama Jakarta. 

Menyebabkan beberapa kegiatan masyarakat diberhentikan untuk sementara waktu seperti, sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, sarana hiburan bahkan transportasi umum pun diberhentikan atau dikurangi jumlahnya sementara waktu. 

Karena  adanya pandemi ini, sudah berbulan bulan aku terdiam di dalam rumah. Pandemi COVID-19 mengakibatkanku jauh dari teman sekolah dan tidak dapat pergi ketempat umum.

Satu-satunya teman yang selalu mengisi kebosananku adalah handphone. Setiap saat selalu bermain handphone, walau aku tahu bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan.  

Handphone dapat merusak pola hidup seperti kurangnya waktu tidur, tingkat kemalasan jadi meningkat, bahkan kurangnya produktivitas karena terlalu asik dengan sosial media.

Suatu hari, video teman-temanku melakukan kegiatan positif  mulai sering muncul pada timeline handphoneku, hal itu yang aku selalu kusaksikan selama memainkan sosial media. Dari sanalah, aku sadar.

Aku sadar dan merasa ingin sekali melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diriku. Aku tergerak dan mengatakan dalam diri, bahwa inilah kesempatan untuk mengembangkan bakat yang pernah terlupakan karena tugas sekolah. Aku ingin mengubah pola hidupku menjadi produktif selama berada di rumah saja.

"Bosan juga main sosial media terus, kira-kira ngapain lagi ya?" tanyaku kepada Kakak.

"Kenapa kamu tidak melukis atau menggambar saja? Kan dari kecil kamu sudah berbakat dalam menggambar," saran Kakak.

"Oh iya, sudah lama aku tidak melukis lagi, besok aku akan melukis dan kembali mengembangkan bakatku," Kataku sambil tersenyum dan  bergegas untuk mempersiapkan peralatan melukis.

Sejak kecil, aku sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan seni. Banyak lukisan yang telah kubuat. Tidak hanya dijadikan hobi, aku mengikuti banyak perlombaan melukis. Beberapa piala telahku raih sejak kecil. 

Selain sebagai hobi dan bakat, melukis dapat membuatku merasa senang dan lupa akan rasa jenuh yang kualami. Melukis berguna untuk melampiaskan keresahan. 

Namun, kesibukan sekolah membuatku tidak bisa untuk meluangkan waktu melukis. Keadaan ini membuatku tersadar, bahwa ini adalah kesempatan untuk melakukan hal-hal produktif dan positif walaupun hanya di rumah saja.

Aku mulai mencoba untuk melukis sesuatu yang tak pernah kubuat. Kuas dan cat lama kukumpulkan kembali. Goresan per goresan sudah mulai terlihat di kanvasku.  Terlihat adanya sebuah kapal yang sedang berlayar di lautan luas. Kuning kemerahan menunjukan lautan yang berlatar senja. 

Menggambarkan perjuangan seseorang yang mengarungi samudra luas untuk mencapai suatu tempat yang dituju dan dalam perjuangan tersebut banyak sekali rintangan.  Warna yang indah membuat lukisan sangat nikmat untuk dipandang.

"Akhirnya, aku bisa mengembangkan hobi dan bakatku dalam melukis lagi," kataku sembari puas melihat lukisan yang sudah jadi.

"Bagaimana kalau lukisanmu dipajang di ruang tamu? Pasti sangat indah," tanya Ibu kepadaku.

"Ide yang bagus, Bu," jawabku sambil tersenyum lebar.

Aku merasa senang dapat melakukan kegiatan yang kusukai. Setelah kupikirkan kembali, berada di rumah saja tidak seburuk yang telah kubayangkan. Banyak hal-hal positif dan ilmu yang kudapatkan dari melukis. 

Aku bisa lebih fokus ke dalam diriku dan dapat mengurangi penggunaan handphone secara berlebihan. Tentunya, aku dapat mengenal diriku lebih dalam selama melakukan hobiku dan mengembangkan bakatku kembali di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun