Mohon tunggu...
Nasywa Rahmadhita
Nasywa Rahmadhita Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasisawa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi. Aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM), selain itu saya bagian dari Radio FISIP UMJ yaitu MRadio sebagai Producer. Hobi saya mendengarkan musik, menonton film atau drama, dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media Sosial Dalam Membentuk Karakter Nilai-Nilai Patriotisme dan Nasionalisme untuk Generasi Muda

8 Januari 2024   22:02 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah air. Kata "patriotisme" berasal dari kata "patriot" yang berarti pencinta dan pembela tanah air. Patriotisme adalah semangat cinta tanah air yang mendalam dan sikap untuk selalu mencintai dan membela tanah air. Seorang patriot sejati adalah pejuang bangsa yang memiliki semangat, sikap, dan perilaku cinta tanah air.

Nasionalisme adalah semangat atau sikap yang mencintai dan memperjuangkan kepentingan bangsa atau negara. Secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata "nation " yang berarti bangsa. Nasionalisme juga bisa menjadi pandangan atau gerakan yang sangat populer, tergantung pada pandangan etnis, budaya, agama, dan ideologi warga.

Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi guna bersaing secara global. Generasi muda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

Secara umum, pengertian karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang. Secara etimologi, istilah dari karakter berasal dari bahasa latin yaitu character yang artinya adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti serta akhlak.

Pengertian karakter lainnya adalah akumulasi dari kepribadian, watak serta sifat yang dimiliki oleh seorang individu dan mengarahkan pada kebiasaan maupun keyakinan individu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Pembentukan karakter dalam diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Maka dengan kata lain, karakter seorang bukanlah bawaan sejak ia lahir, akan tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran dari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitar.

Media sosial memiliki peran penting dalam membentuk karakter nilai-nilai patriotisme dan nasinalisme, karena dapat mempengaruhi persepsi, perilaku dan karakter masyarakat, serta menjadi alat untuk mempromosikan dan memperjuangkan nilai-nilai tersebut.

Berikut adalah beberapa peran media sosial dalam membentuk karakter nilai-nilai patriotime dan nasionalisme :

1. Meningkatkan Kesadaran Nasionalisme. 

Media sosial dapat membantu mengangkat kesadaran nasionalisme dan memperkuat semangat partiotisme dengan menyebarkan informasi dan acara yang menenangkan tentang sejarah, budaya, dan kepentingan bangsa.

2. Mendorong Kolaborasi Dan Harmonisasi. 

Media sosial juga dapat menjadi alat untuk membentuk kolaborasi dan harmonisasi antar etnis dan kelompok masyarakat yang berbeda, dengan menyebarkan informasi yang positif dan menyelam tentang perbedaan budaya dan latar belakang.

3. Mengembangkan Sikap Patriotisme.

Melalui konten yang menarik dan informatif, media sosial dapat mengembangkan sikap patriotisme dan kejuangan nasionalisme pada generasi muda.

4. Mendorong Penggunaan Media Sosial Positif.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dengan baik, seperti media "Good News From Indonesia", dapat mengarah perilaku nasionalisme generasi muda.

5. Mangatasi Pengaruh Buruk.

Kita perlu menghargai pengaruh buruk dari media sosia, misalnya propaganda politik dan informasi yang tidak akurat, dan menggantinya dengan konten yang positif dan informatif tentang patriotisme dan nasionalisme.   

Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme pada generasi muda. Melalui media sosial, generasi muda dapat terlibat dalam pembelajaran, memperkuat identitas, dan membangkitkan rasa cinta terhadap bangsa. Psikolog Ayoe Sutomo juga menyatakan bahwa media sosial dapat digunakan sebagai wadah untuk menggalakkan nilai-nilai kenegaraan dan meningkatkan rasa nasionalisme generasi muda.

Meskipun media sosial memiliki potensi untuk membentuk karakter nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme, penting bagi kita untuk menjaga kualitas informasi yang disebarkan dan mengatasi pengaruh buruk dari sumber yang tidak akurat atau berbahaya. Peran media sosial juga perlu diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang dampaknya, serta langkah nyata dalam membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun