Mohon tunggu...
Nasywa Khairani Kamal
Nasywa Khairani Kamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

A psychology student who has a keen interest in studying human behavior. I have the ability to think analytically and critically

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Meningkatkan Kualitas Hubungan Romantis dengan Strategi Attachment Style

14 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   06:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.co.uk/pin/99571841758334136/

Cinta dan hubungan romantis merupakan hal yang esensial dalam kehidupan sosial. Pada masa dewasa, banyak orang menganggap bahwa hubungan asmara sebagai aspek yang memiliki nilai signifikan dalam kehidupan mereka. Perspektif ini sesuai dengan temuan yang dilakukan oleh Demir pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa keterlibatan dalam hubungan romantis dianggap sebagai elemen penting dalam kehidupan manusia.

Dalam drama kehidupan asmara, kita sering kali terjebak dalam plot yang rumit dan seringkali sulit diurai. Tetapi, tahukah Anda bahwa kunci untuk memahami dinamika hubungan romantis mungkin terletak pada Attachment Style?

Apa itu Attachment Style?

Attachment Style atau gaya keterikatan adalah suatu konsep di psikologi positif yang menggambarkan sifat keterikatan emosional antar manusia. Hal itu dimulai sejak kita masih anak-anak dengan keterikatan kita dengan orang tua kita. Gaya keterikatan orangtua dan individu semasa kecil akan mempengaruhi attachment style individu dengan pasangannya di kemudian hari.

Pada tahun 1970-an, psikolog perkembangan Mary Ainsworth mempelajari secara ekstensif hubungan antara anak dan figur orangtua atau pengasuh mereka. Dia merancang prosedur yang disebut Strange Situation untuk menguji seberapa aman bayi melekat pada pengasuh utamanya (kebanyakan ibu). Klasifikasi gaya keterikatan antara ibu-anak dihasilkan dari penelitian ini. Premis dasarnya adalah: ketika pengasuh memberikan perhatian dan tanggap terhadap kebutuhan anaknya, kemungkinan besar anak akan memiliki keterikatan yang aman dengan pengasuhnya.

Lalu, apa hubungannya dengan hubungan romantis?

Peneliti Cindy Hazan dan Philip Shaver menyatakan bahwa orang dewasa memiliki pola keterikatan terhadap pasangannya yang mirip dengan pola keterikatan pada masa kanak-kanak. Peneliti menemukan bahwa gaya keterikatan orang dewasa tidak hanya dipengaruhi oleh cara orang tua kita merawat kita. Pengalaman hidup kita sebagai orang dewasa juga ikut berperan.

Sebelum kita membahas jenis-jenis gaya keterikatan, penting untuk mengetahui bahwa setiap gaya keterikatan bersifat adaptif. Gaya keterikatan dapat berevolusi berdasarkan lingkungan.

 4 Tipe Attachment Style

Menurut para psikolog, terdapat empat attachment style utama yang diidentifikasi oleh attachment theory. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing attachment style:

1. Secure Attachment Style

Secure Attachment Style adalah hasil dari rasa aman yang dibangun dengan baik oleh orang tua selama masa kecil. Individu dengan secure attachment style mampu meregulasi perasaan dengan baik, nyaman dalam hubungan intim, namun tetap mandiri. Mereka memiliki kemampuan mempercayai orang lain, self-esteem tinggi, dan efektif dalam berkomunikasi.

Dalam hubungan romantis, mereka menunjukkan energi positif, mudah mengekspresikan cinta, dan jarang merasa cemburu karena keyakinan bahwa mereka layak dicintai tanpa membutuhkan validasi eksternal. Secure Attachment terbentuk saat anak memiliki orang tua yang hadir secara emosional, memberikan validasi, dan dukungan tanpa hukuman. Ini membangun rasa aman dan pengertian bahwa mereka berhak dipahami dan dihargai.

2. Avoidant Attachment Style

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun