Mohon tunggu...
Nasywa Kayla
Nasywa Kayla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa jurusan Psikologi di Universitas Airlangga

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Peran Keluarga dalam Membangun Hubungan Sehat di Masa Depan

4 Januari 2025   20:48 Diperbarui: 4 Januari 2025   20:47 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk siapa kita dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan tempat kita dibesarkan menjadi fondasi bagi perkembangan emosi, pola komunikasi, dan kedekatan, yang semuanya memengaruhi kualitas hubungan kita di masa depan. Penelitian, seperti yang dipublikasikan dalam Journal of Youth and Adolescene pada Juli 2018,  menunjukan bahwa individu yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang positif lebih cenderung membangun hubungan sehat di masa dewasa. Artikel ini akan membahas bagaimana latar belakang keluarga dapat memengaruhi hubungan di masa depan melalui tiga aspek utama: reggulasi emosi, komunikasi, dan kedekatan.

1. Regulasi Emosi

Salah satu cara paling signifikan latar belakang keluarga memengaruhi hubungan masa depan adalah melalui kemampuan regulasi emosi. Kemampuan seseorang untuk mengelola dan mengekspresikan emosi dengan tepat sering kali mencerminkan iklim emosional dalam keluarganya. Anak-anak belajar dengan mengamati bagaimana orang tua mereka merespons tantangan emosional. Orang tua yang menunjukkan mekanisme koping yang sehat dengan cara menyelesaikan konflik dengan tenang akan memberikan contoh bagi anak-anak mereka untuk mengatur emosi dengan baik. Sebaliknya, tumbuh di lingkungan di mana emosi diekspresikan melalui teriakan atau perilaku dekstruktif dapat menyebabkan pola serupa di masa dewasa. Anak yang melihat ledakan emosi sebagai respons utama terhadap stres akan meniru perilaku tersebut dalam hubungannya kelak. 

2. Komunikasi

Komunikasi yang efektif juga merupakan salah satu fondasi penting dalam mem bangun hubungan yang sehat, dan fondasi ini sering kali dibangun dalam lingkup keluarga. Keluarga yang menekankan komunikasi dua arah mengajarkan anak tentang pentingnya mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan jujur serta penuh rasa hormat. Orang tua yang peduli tentang perasaan, impian, atau masalah yang dihadapi anak menciptakan lingkungan yang penuh kepercayakan dan keterbukaan. Sebaliknya, keluarga yang menghindari diskusi secara personal atau menjaga jarak dapat secara tidak sengaja mengajarkan anak untuk meremehkan komunikasi dalam sebuah hubungan. Individu seperti ini akan menghadapi kesulitan dalam membuka diri terhadap pasangannya, yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan masalah yang tidak terselesaikan. Latar belakang keluarga yang komunikatif memberikan dasar untuk dialog yang konstruktif dan pemahaman timbal balik dalam hubungan masa depan.

3. Kedekatan

Kedekatan, yang mancakup keintiman fisik dan emosional, sangat dipengaruhi oleh pengalaman awal dalam keluarga. menyaksikan gestur penuh kasih sayang, seperti pelukan atau ungkapan verbal, membantu membiasakan anak dengan ekspresi cinta dan membangun kenyamanan dalam keintiman. Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang sering menganggap interaksi semacam ini sebagai sesuatu yang alami dan penting dalam sebuah hubungan. Sebaliknya, kurangnya kasih sayang dalam keluarga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dengan keintiman dalam hubungan dewasa. Individu dari latar belakang seperti ini mungkin kesulitan men gekspresikan emosinya atau menjalin kedekatan fisik, yang dapat menghambat perkembangan koneksi yang dalam dan bermakna. Keluarga yang secara terbuka menunjukan cinta dan penghargaan memberikan contoh penting bagi anak dalam membangun serta mempertahankan keintiman di masa depan.

Kesimpulan

Latar belakang keluarga memainkan peran penting dalam membentuk regulasi emosi, pola komunikasi, dan kedekatan, yang merupakan pilar hubungan yang sehat. Menyadari pengaruh dari pengalaman keluarga memungkinkan individu untuk lebih memahami perilaku mereka dalam hubungan dan berupaya untuk memperbaikinya. Dengan memahami dan mengatasi pengaruh tersebut, seseorang dapat membangun hubungan yang harmonis dan memuaskan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun