Terkait hal ini, saya tidak bisa menjawab. Hanya panitia dan komunitas Surabaya membara saja yang bisa memberikan klarifikasi. Kritik yang bisa saya berikan yaitu, sebaiknya acara besar yang menyedot animo masyarakat haruslah meminta izin kepada pemerintah daerah. Jika terjadi suatu hal yang tidak diinnginkan, pastilah kota "Surabaya" ikut tercoreng, terlepas siapa yang mengadakan. Apalagi sejak tiga tahun yang lalu, masyarakat sudah menyampaikan keluhannya terkait membludaknya penonton. Panitia bisa bekerja sama dengan Pemkot untuk mengadakan pagelaran di tempat yang lebih luas dan minim risiko.
 Nasi telah menjadi bubur, yang lalu biarlah berlalu. Turut berduka cita kepada para korban. Apresiasi pun harus tetap kita berikat untuk para pemain drama kolosal yang telah bekerja keras. Peristiwa berdarah ini menjadi evaluasi yang berarti tidak hanya bagi panitia, namun juga masyarakat. Pentingnya untuk menomor satukan keamanan. Tidak ada lagi alasan "melihat lebih jelas", "kalo dari atas, tidak berjubel" atau alasan-alasan lain yang membenarkan sesuatu yang salah. Pahami bahwa nyawa adalah suatu hal yang sangat berharga, yang harus dijaga. Mari kita pertahankan nama baik kota Surabaya yang telah dibangun ibu Walikota. Jogoen kutomu cuk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H