Nilai Keagamaan
- Keikhlasan dalam menghadapi takdirÂ
Hal ini dapat dilihat melalui sikap Hamid yang menerima dengan lapang dada tengan kepergian ayahnya. Dan dalam konteks dia menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa menikahi Zainab meskipun saling mencintai, karena keterbatasan kondisi.
- Tanggung jawab anak terhadap orang tua
Hamid yang membantu sang ibu untuk mencari nafkah dengan cara berjualan kue, ini menujukkan sikap tanggung jawabnya sebagai anak yang berbakti.
- Ketabahan dalam menghadapi ujian hidup
Hal ini ditunjukkan oleh Hamid dan sang ibu ketika harus menghadapi kemiskinan setelah kepergian ayahnya.
- Pentingya keilmuan
Hamid yang tetap melanjutkan pendidikannya di Padang Panjang, menunjukkan pentingnya untuk menuntut ilmu untuk membentuk karakter dan iman seseorang.
- Kekuatan doa dan iman
Kekita Hamid menghadapi kesedihan dan kesulitan, dia senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan tawaf di Ka'bah sebelum meninggal.
- Berkorban demi kebahagiaan orang lain
Demi menghormati dan menjaga keharmonisan keluarga H. Ja'far, Hamid rela tidak mengungkapkan perasaannya kepada Zainab.
- Mengingat kematian
Karya novel ini mengingatkan pembacanya perihal kematian yang dapat datang kapan dan dimana saja. Juga pentingnya untuk mempersiapkan diri dengan amal dan iman yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H