Saat ini topik mengenai psikologi semakin banyak dibicarakan oleh masyarakat. Masyarakat tampaknya mulai sadar dengan pentingnya menjaga kesehatan mental. Telah banyak kegiatan yang mengusung tema psikologi, mulai dari kampanye, webinar, konseling gratis, maupun acara-acara luring lainnya. Konten apapun jika ditambahkan kata kunci “menurut psikologi” dapat dengan mudah laku di pasaran media daring.
Sayangnya, dibalik tingginya keinginan masyarakat untuk belajar mengenai pentingnya kesehatan mental, ada bahaya serius yang mengintai dibalik konten dan kajian psikologis yang beredar di masyarakat. Tidak semua tulisan atau konten yang berbau psikologi dapat dibenarkan dan diikuti secara langsung. Perlu diketahui bahwa membahas topik dalam psikologi tidaklah mudah. Seseorang tidak boleh menambahkan embel-embel “menurut psikologi” agar kontennya bisa mendapat perhatian masyarakat.
Penambahan embel-embel “menurut psikologi” yang tidak tepat dapat menimbulkan kekeliruan dalam pengartian dan penerapannya dalam kehidupan. Hal ini berbahaya sebab masyarakat dapat dengan mudah menyalahartikan konten yang hanya dibuat sekenanya dan bukan berdasarkan sumber yang jelas. Apabila terus berlanjut dapat menimbulkan dampak yang lebih parah yaitu self diagnose. Jika masyarakat telah melakukan diagnosis mandiri dan bukan hasil dari professional, dapat berujung pada kesalahan yang fatal dalam hidupnya.
Selain itu, penggunaan istilah dalam psikologi tidak boleh sembarangan dan harus berhati-hati sebab meskipun terlihat serupa, tetapi aslinya sangat berbeda jauh. Seorang profesional pun butuh waktu bertahun-tahun untuk mempelajari dan mempraktekkannya. Mereka sangat berhati-hati dalam menggunakan istilah-istilah psikologis agar tidak salah.
Apabila Anda bukan seorang professional yang telah menempuh pendidikan psikologi, tidak sedang berkuliah di jurusan psikologi, atau tidak dapat memvalidasi kebenaran sumber tulisan untuk konten yang akan Anda gunakan, sebaiknya Anda tidak sembarangan dalam membuat konten menggunakan topik psikologi agar tidak menambah kekeliruan yang menyesatkan di masyarakat.
Mari bersama-sama bijak dalam mengakses konten psikologi demi perkembangan pengetahuan diri yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H