Pada tahap penyuntingan ini dilakukan penyuntingan yang sebenarnya. Penyunting melakukan pemeriksaan dan perbaikan baik pada aspek kebahasaan, isi, maupun kesalahan pengetikan. Aspek kebahasaan yang disunting meliputi ejaan,diksi, kalimat, dan paragraf. Aspek isi meliputi kebenaran fakta dan data, penalaran, serta konsistensi penulisan.
Penyuntingan Teks Terjemahan.
Penyuntingan hasil terjemahan harus dipastikan keakuratan makna, kesesuaian konteks budaya, serta kualitas bahasa sasaran. Hal ini guna menghindari misinformasi dan kesalahan makna yang mungkin terjadi. Karena naskah terjemahan akan dibaca oleh pembaca bahasa sasaran, maka ejaan, diksi, dan kalimat harus berorientasi pada bahasa sasaran. Namun, selalu pastikan makna naskah terjemahan sesuai dengan makna asli bahasa sumber.
Problematika Penyuntingan Terjemahan.
Menyunting suatu teks terjemahan tentunya tidak akan selalu berjalan mulus, terlebih lagi jika kita belum menjadi ahli di bidang tersebut. Selalu ada problematika dalam menyunting suatu teks terjemahan, seperti perbedaan struktur/gramatika bahasa sumber dengan bahasa sasaran dan gaya bahasa yang tidak selalu sama dengan bahasa sumber.Â
Maka dari itu, penyunting harus menyesuaikan struktur dan gaya bahasa dengan bahasa sasaran, kalimat terjemahan mengikuti kaidah kebahasaan yang benar, dan sebaiknya gunakan kosakata dan istilah yang sepadan atau tidak jauh berbeda dengan bahasa sumbernya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H