Mohon tunggu...
Nasywa Afiyah
Nasywa Afiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Analisis Fraud PT Tiga Pilar Sejahtera

12 Januari 2025   20:35 Diperbarui: 12 Januari 2025   20:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : penggelapan dana dari prabangkaranews

Analisis Fraud Dalam Manajemen Di PT Tiga Pilar Sejahtera

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. (TPSF) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang produksi, perdagangan, dan distribusi makanan. memproduksi berbagai jenis makanan, seperti bihun, mie, dan gulas. PT Tiga Pilar Sejahtera juga menghadapi berbagai tantangan dalam manajemen, salah satunya adalah potensi fraud. Salah satu jenis fraud yang menjadi perhatian adalah fraud penggelapan dana. Tindakan ini dapat merugikan perusahaan secara signifikan dan memengaruhi kepercayaan stakeholder.

Fraud penggelapan dana terjadi ketika karyawan menyalahgunakan wewenang untuk mengambil aset perusahaan demi keuntungan pribadi. Di PT Tiga Pilar Sejahtera, faktor-faktor seperti kurangnya pengawasan, tekanan untuk mencapai target, dan ketidakpuasan terhadap gaji dapat berkontribusi pada terjadinya fraud. Ketika individu merasa tidak terpuaskan, mereka mungkin merasa berhak untuk melakukan tindakan curang sebagai bentuk kompensasi.

jenis fraud dari contoh kasus di atas adalah penggelapan dana (embezzlement). Penggelapan dana terjadi ketika karyawan menyalah gunakan wewenang mereka untuk mengambil aset perusahaan demi keuntungan pribadi. Ini adalah salah satu jenis fraud yang dapat merugikan perusahaan secara signifikan dan memengaruhi kepercayaan stakeholder.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya penggelapan dana di PT Tiga Pilar Sejahtera, seperti yang disebutkan, termasuk:

- Kurangnya pengawasan

- Tekanan untuk mencapai target

- Ketidakpuasan terhadap gaji

Sistem informasi akuntansi (SIA) memainkan peran penting dalam menangani fraud, termasuk penggelapan dana. Berikut beberapa cara SIA dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah fraud:

1.Otomatisasi Proses: Dengan mengotomatiskan proses akuntansi, seperti pencatatan transaksi dan pembuatan laporan, SIA mengurangi kemungkinan human error dan manipulasi data secara manual.

2.Pengawasan Real-Time: SIA memungkinkan pengawasan transaksi secara real-time, sehingga setiap aktivitas mencurigakan dapat segera terdeteksi dan ditindak lanjuti.

3.Pengendalian Akses: SIA menyediakan fitur pengendalian akses, di mana hanya individu yang berwenang yang dapat mengakses atau mengubah data tertentu. Ini membantu mencegah akses tidak sah dan penyalahgunaan wewenang.

4.Pelacakan Transaksi: SIA mencatat jejak audit (audit trail) setiap transaksi, yang memungkinkan perusahaan untuk melacak dan menelusuri asal mula setiap transaksi. Ini berguna dalam mendeteksi dan menyelidiki fraud.

5.Analisis Data: SIA dapat menganalisis data transaksi untuk mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan, seperti transaksi yang berulang dengan jumlah yang tidak wajar atau perubahan mendadak dalam perilaku keuangan.

6.Laporan Keuangan yang Akurat: Dengan menyediakan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, SIA membantu manajemen dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang benar, serta mendeteksi adanya anomali yang bisa menjadi indikasi fraud.

7.Penerapan Teknologi Keamanan: SIA dapat menggunakan teknologi keamanan, seperti enkripsi data dan autentikasi dua faktor, untuk melindungi informasi perusahaan dari akses yang tidak sah dan kebocoran data.

Dengan mengintegrasikan sistem informasi akuntansi yang canggih dan menerapkan pengendalian internal yang efektif, PT Tiga Pilar Sejahtera dapat meminimalkan risiko fraud dan meningkatkan kepercayaan stakeholder.

Teori Fraud Triangle

   Teori ini menjelaskan bahwa fraud terjadi akibat tiga elemen: tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Di PT Tiga Pilar Sejahtera, tekanan mungkin muncul dari target kinerja yang tinggi, kesempatan dapat timbul dari kelemahan dalam pengendalian internal, dan rasionalisasi dapat terjadi ketika karyawan merasa bahwa tindakan mereka dibenarkan.

Teori Pengendalian Internal

   Teori ini menegaskan pentingnya sistem pengendalian internal untuk mencegah fraud. Dengan menerapkan prosedur yang tepat, seperti pemisahan tugas dan audit berkala, PT Tiga Pilar Sejahtera dapat mengurangi risiko penggelapan dana.

Dampak dari Fraud Manajemen

Fraud penggelapan dana dapat memiliki dampak serius bagi PT Tiga Pilar Sejahtera:

*Kerugian Finansial : Fraud dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan, mempengaruhi arus kas dan kesehatan finansial perusahaan.

*Kehilangan Kepercayaan: Terjadinya fraud dapat mengurangi kepercayaan dari karyawan, pelanggan, dan investor, yang berdampak pada reputasi perusahaan.

*Biaya Litigasi: Jika fraud terdeteksi, perusahaan mungkin menghadapi biaya hukum yang tinggi, termasuk denda dan biaya penyelesaian.

*Gangguan Operasional: Penanganan kasus fraud dapat mengganggu operasi sehari-hari, mengalihkan perhatian manajemen dari kegiatan strategis.

Mitigasi fraud adalah langkah-langkah yang diambil untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons tindakan fraud. Berikut adalah beberapa strategi mitigasi fraud yang dapat diterapkan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera:

1.Pengawasan dan Pemantauan: Meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas karyawan dan transaksi keuangan melalui pemantauan rutin dan audit internal.

2.Pengendalian Internal: Memperkuat sistem pengendalian internal dengan memisahkan tugas (segregation of duties), otorisasi transaksi, dan verifikasi independen.

3.Pelatihan dan Edukasi: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang etika profesional, kepatuhan, dan pentingnya integritas dalam bekerja.

4.Whistleblowing System: Menerapkan sistem pelaporan anonim (whistleblowing) yang memungkinkan karyawan melaporkan kecurigaan fraud tanpa takut akan pembalasan.

5.Teknologi Informasi: Menggunakan teknologi informasi untuk mendeteksi pola-pola yang mencurigakan, melacak transaksi, dan melindungi data perusahaan dengan enkripsi dan autentikasi yang kuat.

6.Rekonsiliasi Rutin: Melakukan rekonsiliasi rutin antara catatan akuntansi dengan laporan bank dan catatan fisik untuk memastikan kesesuaian data.

7.Audit Eksternal: Melibatkan auditor independen untuk melakukan audit eksternal secara berkala guna memastikan transparansi dan akurasi laporan keuangan.

8.Kebijakan dan Prosedur: Menetapkan dan menerapkan kebijakan serta prosedur yang jelas mengenai penggunaan aset perusahaan, serta sanksi terhadap pelanggaran.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, PT Tiga Pilar Sejahtera dapat secara efektif mengurangi risiko fraud dan memastikan operasi perusahaan berjalan dengan lebih aman dan terkendali.

Kesimpulan

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. (TPSF) menghadapi risiko fraud penggelapan dana yang dapat merugikan perusahaan dan memengaruhi kepercayaan stakeholder. Fraud ini terjadi karena faktor seperti kurangnya pengawasan, tekanan untuk mencapai target, dan ketidakpuasan terhadap gaji. Sistem informasi akuntansi (SIA) berperan penting dalam menangani fraud dengan mengotomatisasi proses, pengawasan real-time, pengendalian akses, pelacakan transaksi, analisis data, laporan keuangan yang akurat, dan teknologi keamanan. Menggunakan teori Fraud Triangle dan pengendalian internal, PT Tiga Pilar Sejahtera dapat memitigasi fraud dengan meningkatkan pengawasan, memperkuat pengendalian internal, memberikan pelatihan, menerapkan sistem whistleblowing, menggunakan teknologi informasi, melakukan rekonsiliasi rutin, audit eksternal, dan menetapkan kebijakan serta prosedur yang jelas. Langkah-langkah ini membantu mengurangi risiko fraud dan menjaga kepercayaan serta operasional perusahaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun