Apabila hal tersebut diterapkan oleh parents, parents sudah mencoba membangun hubungan yang penuh kepercayaan dan hormat dengan anak, remaja, dan orang tua loh. Ketika orang tua atau pengasuh menggunakan pendekatan emotion coaching, mereka membimbing anak-anak dalam mengelola emosi dengan memberikan dukungan dan pengajaran yang tepat di saat situasi terjadi.Â
Misalnya, ketika seorang anak sedang marah karena tidak mendapat apa yang diinginkan, orang tua dapat mengajarkan anak tentang pentingnya mengekspresikan emosi secara positif.Â
Mereka dapat membantu anak mengidentifikasi perasaan tersebut, memahami alasan di balik emosi itu, dan memberikan solusi yang sehat untuk mengatasi rasa marah tersebut, seperti bernapas dalam-dalam atau mencari cara lain untuk menenangkan diri.Â
Dengan menerapkan pendekatan ini, orang tua dapat membangun fondasi yang kuat bagi anak-anak untuk belajar mengelola emosi, memperkuat ikatan keluarga, serta membantu anak menghadapi berbagai situasi dengan lebih baik.
Prinsip emotional coaching
Dalam pendekatan emotion coaching, ada lima prinsip utama yang perlu parents ketahui yaitu meliputi membangun kesadaran terhadap emosi anak, menganggap emosi sebagai kesempatan untuk mengajar dan mempererat kedekatan, mendengarkan dengan empati dan mengakui perasaan anak, membantu anak untuk mengungkapkan emosi secara verbal, serta menetapkan batasan sambil membantu anak menyelesaikan masalah.
Pertama, orang tua atau pengasuh yang menerapkan emotion coaching harus berfokus pada kesadaran terhadap emosi anak. Parents harus mampu berupaya untuk memahami dan mengenali emosi yang dirasakan oleh anak sebagai langkah awal dalam membimbing mereka.Â
Selanjutnya, penggunaan momen ketika anak mengalami emosi tertentu dilihat sebagai kesempatan untuk mengajarkan dan memperdalam hubungan dengan mereka.Â
Dengan mendengarkan secara empatik dan mengakui perasaan anak, orang tua atau pengasuh dapat membantu anak merasa didengar dan dipahami, membangun fondasi penting dalam komunikasi emosional.Â
Kemudian, bantuan dalam mengidentifikasi dan menyebutkan emosi dengan kata-kata akan membantu anak mengelola perasaannya dengan lebih baik.Â
Terakhir, dalam mengatur perilaku anak, penerapan batasan dibarengi dengan bimbingan dalam menyelesaikan masalah, memungkinkan anak memahami batas-batas yang ada sambil tetap mendukung perkembangan keterampilan sosial dan emosional mereka.