Tahukah parents bahwa kecerdasan emosional dipengaruhi oleh lingkungan dan sosialisasi  yang meliputi hubungan dengan orang tua, saudara, pengaruh dari guru, interaksi dengan teman sebaya, serta figur lain seperti kakek-nenek, pengasuh, dan tenaga pengasuh anak.Â
Beberapa anak terlahir dengan gaya emosional reaktif yang lebih sulit sehingga anak-anak ini mungkin memerlukan bantuan lebih dari orang tua atau pengasuh untuk mengajari mereka cara mengatur dan mengelola gaya emosional yang mereka miliki.
Sedangkan anak-anak yang lahir dengan gaya emosional yang lebih sulit  mungkin membutuhkan bantuan lebih dari orang tua atau pengasuh untuk mengajari mereka cara mengatur dan mengelola gaya emosional yang mereka miliki.Â
Pengaruh lingkungan, seperti interaksi dengan orang tua, saudara, guru, teman sebaya, kakek-nenek, pengasuh, dan pengasuh anak, juga turut berperan dalam membentuk respons emosional anak.
Bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak mereka melalui emotion coaching?
Lalu adakah cara bagi orang tua untuk membantu sang buah hati mengembangkan kecerdasan emosionalnya? Tentu saja ada! Mari simak bahasan berikut parents!
Seperti halnya pelatih atletik yang membimbing para atletnya, orang tua yang menerapkan konsep emotion coaching dapat mengajarkan anak-anak mereka berbagai strategi untuk menghadapi tantangan hidup. Para orang tua tidak menolak ekspresi emosi anak seperti kemarahan, kesedihan, atau ketakutan yang ditunjukkan oleh anak-anak mereka.Â
Sebaliknya, mereka menerima emosi negatif sebagai bagian alami dari kehidupan dan memanfaatkan momen-momen emosional ini sebagai kesempatan berharga untuk mengajarkan anak-anak pelajaran penting dalam kehidupan serta membangun hubungan yang lebih erat dengan mereka.Â
Bagi mereka yang menggunakan pendekatan emotion coaching, momen ketika anak mengalami emosi negatif bukanlah momen untuk diabaikan. Sebaliknya, mereka dianggap sebagai momen pembelajaran yang berharga.Â
Orang tua yang mempraktikkan pendekatan ini melihat kesempatan ini sebagai waktu yang tepat untuk memberikan pengajaran yang penting kepada anak-anak danl juga membangun kedekatan yang lebih intim dalam hubungan orang tua dan anak.Â
Dengan menerima emosi negatif sebagai bagian alami dari kehidupan, orang tua dapat menggunakan momen-momen ini untuk mengajarkan anak-anak cara mengelola emosi dan menyelesaikan masalah, serta memperkuat ikatan batin yang mendalam di antara mereka.Â