Mohon tunggu...
Nasywa Mutiara
Nasywa Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - 18 y.o

ISTP-T

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Urbanisasi terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

13 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 13 Desember 2024   14:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dibalik keuntungannya, terdapat beberapa dampak negatif dari urbanisasi. Pertumbuhan ekonomi kota yang cepat, tanpa perencanaan pembangunan yang baik, dapat menyebabkan berbagai masalah di perkotaan. Salah satunya adalah perubahan penggunaan lahan, di mana lahan yang sebelumnya digunakan untuk pertanian atau ruang terbuka hijau beralih menjadi area perumahan, komersial, atau industri. Hal ini seringkali menyebabkan munculnya permukiman yang tidak terencana, baik yang legal maupun ilegal, yang semakin membuat masalah urbanisasi menjadi lebih buruk (Sabilillah, 2024:46)

Pendapat ini didukung oleh penelitian Sabilillah dkk., (Semarang, Jurnal Diponegoro, 2024:51). Penelitian terhadap enam kota di Jawa Tengah selama periode 2015-2021 mengungkapkan hubungan antara urbanisasi dan peningkatan kemiskinan. Temuan ini menunjukkan bahwa urbanisasi tidak selalu berdampak positif, terutama jika didominasi oleh pendatang dengan keterampilan rendah. Kurangnya keterampilan menyebabkan mereka sulit bersaing di pasar kerja dan akhirnya terjerumus dalam kemiskinan.

Hasil penelitian Charismahenny dengan penelitian kualitatif deksriptif terhadap urbanisasi di Kota Surabaya (Surabaya, Padma Ekapita, 2023:3-4) juga menunjukkan bahwa urbanisasi dapat menyebabkan beberapa masalah di perkotaan. Pertama, lahan kosong berkurang karena digunakan untuk pembangunan, yang menyebabkan harga tanah dan rumah semakin mahal. Kedua, pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal akan membangun pemukiman di tempat tidak layak, seperti kolong jembatan, menciptakan kawasan kumuh. Ketiga, kepadatan penduduk yang meningkat menyebabkan kemacetan dan polusi udara. Keempat, persaingan kerja yang ketat mengarah pada peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Selain itu, kriminalitas di kota juga meningkat, terutama di daerah kumuh, karena tekanan hidup yang mendorong orang untuk melakukan kejahatan.

Dr. Adon Nasrullah Jamaludin dalam Sosiologi Perkotaan (Bandung, Pustaka Setia, 2017: 197) berpendapat upaya untuk mengatasi masalah urbanisasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah strategis. Pertama, mengembangkan industri kecil dan usaha rumah tangga di desa agar penduduk tidak terlalu banyak pindah ke kota. Kedua, program keluarga berencana (KB) yang berjalan baik di desa maupun kota perlu dilaksanakan untuk mengontrol jumlah penduduk. Selain itu, meningkatkan pembangunan transportasi dan komunikasi antar kota dan desa dapat mempermudah akses, sehingga mengurangi kepadatan di kota. Terakhir, membangun perumahan rakyat di pinggiran kota bisa membantu mengatasi masalah kekurangan tempat tinggal dan memberikan pilihan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Urbanisasi memiliki banyak tantangan yang kompleks, namun juga menawarkan peluang besar untuk kemajuan Masyarakat. Agar dampak buruknya bisa dikurangi dan manfaatnya dirasakan oleh semua, dibutuhkan kebijakan yang tepat dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait. Dengan pengelolaan yang baik, urbanisasi bisa menjadi kekuatan positif yang tidak hanya memperbaiki kota, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di kota maupun di desa.

Urbanisasi membawa perubahan besar, baik positif maupun negatif. Di sisi positif, urbanisasi bisa membantu memperkenalkan teknologi dan cara hidup modern kepada masyarakat desa, meningkatkan pengetahuan di kota, serta mempererat hubungan antara penduduk kota dan desa. Namun, dampak negatifnya, seperti kemiskinan, pengangguran, kemacetan, dan kerusakan lingkungan, perlu mendapat perhatian lebih. Peningkatan jumlah penduduk di kota juga bisa menyebabkan terbentuknya kawasan kumuh dan tingginya tingkat kriminalitas.

Untuk mengurangi dampak negatif urbanisasi, pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung pembangunan di kedua wilayah, baik kota maupun desa. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain mengembangkan industri kecil dan usaha rumah tangga di desa, meningkatkan pendidikan dan keterampilan kerja, serta memperbaiki fasilitas di daerah pinggiran kota. Selain itu, memperbaiki transportasi dan infrastruktur komunikasi antara kota dan desa juga sangat penting. Dengan langkah-langkah ini, urbanisasi bisa dikelola dengan lebih baik, menciptakan kota yang lebih layak huni, dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun