Mohon tunggu...
Nasywa Keila Rhamadina
Nasywa Keila Rhamadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Halo semuanya, salam kenal saya Nasywa Keila Rhamadina kerap dipanggil nanas. Sedikit ingin menjelaskan tentang kegemaran saya, tak jauh beda dengan remaja seumuran saya. saya sangat senang sekali mendengarkan music, genre apa pun bisa saya dengarkan asal bisa diterima di telinga saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bisakah Industri Perhotelan Diganti dengan AI??

14 Februari 2024   19:50 Diperbarui: 14 Februari 2024   20:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pekerjaan manusia yang kini tergantikan oleh AI.Menurut laporan terbaru dari McKinsey Global Institute, diperkirakan 50% dari seluruh aktivitas kerja saat ini kemungkinan besar akan terotomatisasi pada tahun 2055. Salah satu hal yang dipertimbangkan oleh perusahaan adalah Pengeluaran / gaji untuk menggantikan pekerjaan manusia menjadi pekerjaan mesin (AI) Namun, apakah  industri perhotelan akan digantikan oleh robot AI? Beberapa aspek penting membuat peran manusia tetap krusial dalam memberikan pengalaman pelanggan yang optimal. Beberapa pertimbangannya antara lain: 

1. Interaksi Manusia dan Pengalaman Pelanggan Seperti yang kita ketahui, robot tidak dapat menghadirkan empati, kreativitas, dan tidak dapat memberikan solusi  kreatif seperti yang biasa dilakukan manusia

2. Keamanan dan kepercayaan 

Dalam hal manajemen darurat, manusia bereaksi lebih cepat  dan fleksibel ketika dihadapkan pada situasi darurat. Selain itu, interaksi antar manusia berperan penting dalam membangun kepercayaan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

3. Aspek kreativitas dan inovasi 

Kemampuan  berinovasi dalam pemberian layanan dan beradaptasi dengan tren terkini manusia tentunya tidak dapat dijamin oleh robot, dimana manusia lebih mengetahui tren terkini dan pemikiran inovatif.

4. Budaya dan Bahasa

AI mungkin memiliki keterbatasan dalam pengetahuannya mengenai budaya dan bahasa berbagai jenis tamu. Tentunya hal ini tetap membutuhkan manusia untuk keberlangsungan hotel  tersebut

5. Layanan pelanggan

Dalam layanan pelanggan, chatbot dan asisten virtual dapat memberikan informasi umum dan melakukan proses pemesanan kamar, namun interaksi manusia tetap penting dalam situasi kompleks dan situasi yang membutuhkan empati.

Kenyataannya adalah kehadiran manusia tetap penting untuk memberikan sentuhan pribadi, mengelola situasi kompleks, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan. Namun, ada kemungkinan AI akan menggantikan peran manusia dalam industri perhotelan di beberapa departemen.

Nasywa Keila Rhamadina (2241050010)

Penerima beasiswa KIP Kuliah Institut Pariwisata Trisakti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun