Ternyata ucapan sahabat Alif benar. Tulisan pertama Alif yang berjudul "Film Hollywood dan Citra Muslim," dimuat pada majalah kampus. Untuk merayakan keberhasilannya, ia mentraktir sahabatnya makanan. Lalu, ia menemui Bang Togar dan mengucapkan terimakasih.
Suatu hari, Alif mendapat surat dari kampung. Surat itu berisi kabar bahwa ayahnya sedang sakit dan menunggu kedatangan Alif ke kampung. Mengetahui hal itu, Alif segera menuju kampung dan menemui ayahnya.
Saat bertemu, ayah Alif berpesan agar tidak berhenti kuliah. Setelah mengucapkan itu, ayah Alif meninggalkan keluarga untuk selamanya. Hati Alif langsung hancur. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti kuliah.
Setelah lama dibujuk oleh ibunya, Alif pun setuju untuk tetap melanjutkan kuliah. Hari demi hari berlalu. Alif mendapat kabar bahwa ada sebuah audisi yang dapat membuat Alif ilmu keluar negeri. Yaitu Kanada.
Alif pun tidak membuang kesempatan emas nya dan mengikuti audisi tersebut. Saat audisi, ia hampir gagal. Namun, Alif mengeluarkan semua tulisan-tulisannya yang membuat juri terkesan. Akhirnya Alif lulus dan dapat meraih cita-citanya untuk belajar ke luar negeri.
Sebelum sampai di Kanada, ia transit di Yordania. Kemudian Alif melanjutkan perjalanan ke Kanada. Sesampainya di Kanada, Alif mendapatkan surat tempat ia akan bekerja dan rumah yang akan ia tempati selama di Kanada. Ia ditempatkan bekerja pada bidang peternakan.
Karena pekerjaan yang ia dapat tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Awalnya Alif kesal dan tidak bersungguh-sungguh pada pekerjaannya. Suatu hari, Alif mendengar pembicaraan pemilik peternakan seseorang, hatinya menjadi luluh. Ia pun semangat dalam melakukan pekerjaannya.
Masa pertukaran pelajar pun telah selesai. Datanglah hari pengumuman mahasiswa terbaik dalam pertukaran pelajar. Ternyata usaha yang telah dilakukan Alif selama ini membuahkan hasil. Ia terpilih menjadi mahasiswa terbaik dalam pertukaran pelajar tersebut.
Setelah selesai belajar di Kanada, ia pun pulang ke Indonesia. Lalu Alif melanjutkan kuliahnya di Indonesia. Tamat dari kuliah, Alif menerbitkan buku yang berjudul "Rantau 1 Muara."
Setelah menonton film ini, saya belajar bahwa :
1. Jika memiliki cita-cita berusahalah sebaik mungkin untuk mewujudkan nya.
2. Apabila dalam usaha mu terjadi suatu masalah, maka hadapilah masalah itu dengan kesabaran.
3. Akan ada pengganti yang lebih baik apabila kita mampu terima atas semua yang terjadi.
Seperti Alif fikri ketika dia seharusnya bekerja di kota, ia malah ditempatkan di pertanian. Namun, ia tetap sabar dan kesabaran nya membuahkan hasil. Ia pun menjadi mahasiswa terbaik dalam pertukaran pelajar.