Saat ini, rantai penyebaran COVID-19 masih juga belum mereda. Berdasarkan Data Pemantau COVID-19 DKI Jakarta, 36.166 kasus telah terkonfirmasi positif di Jakarta dan masih akan mengalami peningkatan. Namun, meningkatnya kasus positif tersebut tidak membuat masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta jera. Warga beraktivitas seperti biasa seolah - olah pandemi sudah berlalu.Â
Pemerintah kerap kali mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan bahkan memberi sanksi bagi pelanggarnya. Panduan-panduan yang harus dipatuhi seperti selalu gunakan masker, hindari kerumunan, mencuci tangan dan dilarang berpergian untuk yang tidak sehat. Nyatanya, masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mematuhi protokol pencegahan yang dikeluarkan oleh pemerintah.Â
Mengapa hal demikian bisa terjadi?
Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat
Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sebagian besar terjadi karena kurangnya kesadaran terhadap virus ini dan pemahaman terhadap seberapa rentannya mereka bisa tertular COVID-19. Pemerintah memiliki andil besar disini. Kurangnya penegakan protokol kesehatan oleh pemerintah juga menyebabkan masyarakat menganggap sepele terhadap bahaya wabah virus Corona.
Terlebih, di masa PSBB trasnsisi ini diperbolehkan untuk warga yang sehat untuk berpergian keluar. Mereka berpergian bukan untuk melakukan kewajiban atau bekerja, tapi hanya sebatas hangout bersama teman-teman dan membentuk kerumunan tanpa memedulikan orang lain. Terlalu lama #DiRumahAja memang membuat banyak orang mulai jenuh namun bukan berarti hal ini bisa membuat celah untuk mulai tidak mematuhi protokol pencegahan. Ancaman COVID-19 makin hari makin terasa biasa saja.Â
Pemerintah memiliki andil besar
Kembali lagi keatas, pemerintah memang memiliki andil yang besar disini. Mungkin saat ini masyarakat sudah tak lagi mengikuti berita penyebaran COVID 19 seperti awal pandemi ini dimulai. Nah, disinilah tugas dan tantangan pemerintah. Pemerintah harus melakukan upaya lebih untuk membangunkan kesadaran masyarakat bahwa disiplin protokol pencegahan itu penting.
"Jagalah diri kita, peduli kepada sekitar kita dan bersama-sama perangi pandemi COVID,"
Saat ini, pemerintah sudah sering mengingatkan kepada warga untuk selalu waspada dan mematuhi aturan yang ada. Pemerintah juga telah memberi sanksi berupa teguran maupun denda. Namun, kembali lagi kepada kita sebagai masyarakat, apakah kita bisa bersama perangi virus Corona ini? Seperti kata Pak Jokowi di konser 'Bersatu Lawan Corona', "Jagalah diri kita, peduli kepada sekitar kita dan bersama-sama perangi pandemi COVID".Â
Tentu tak ada yang senang dengan keberadaan virus Corona ini. Jika Masyarakat Indonesia peduli pada diri sendiri, sekitana dan menyadari dalam bahaya virus Corona ini pasti rantai penyebarannya akan menurun dan lama kelamaan berlalu. Kemudian, kita bisa kembali melakukan aktivitas biasanya seperti berjumpa dengan teman-teman, berwisata, belajar di sekolah dan lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H