Mohon tunggu...
Nasya SalsaBilla
Nasya SalsaBilla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ujian Nasional Diadakan Kembali: Langkah Maju atau Kemunduran?

2 Februari 2025   13:18 Diperbarui: 2 Februari 2025   12:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Setelah beberapa tahun ditiadakan, Ujian Nasional (UN) kembali menjadi perbincangan hangat dengan rencana pelaksanaannya yang dihidupkan kembali. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, mulai dari siswa, orang tua, hingga para pendidik. Pertanyaannya, apakah pengembalian UN merupakan langkah maju bagi dunia pendidikan, atau justru sebuah kemunduran?

Di satu sisi, Ujian Nasional menjadi tolok ukur standar kompetensi siswa di seluruh Indonesia. Dengan adanya ujian yang seragam, pemerintah dapat menilai efektivitas kurikulum dan kualitas pendidikan di berbagai daerah. Selain itu, UN juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih giat dan mempersiapkan diri menghadapi persaingan akademik yang semakin ketat.

Namun, di sisi lain, kembalinya Ujian Nasional juga menimbulkan kekhawatiran. Salah satu kritik utama terhadap UN adalah sistem evaluasi yang hanya berfokus pada hasil ujian tertulis tanpa mempertimbangkan aspek lain seperti keterampilan praktis dan kemampuan berpikir kritis. Tekanan yang tinggi akibat ujian ini juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental siswa, yang sering kali mengalami stres berlebihan akibat tuntutan nilai tinggi.

Selain itu, kesenjangan pendidikan di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Sekolah-sekolah di daerah terpencil sering kali memiliki keterbatasan sumber daya, baik dalam hal tenaga pengajar maupun fasilitas belajar. Dengan adanya UN, ketimpangan ini bisa semakin terasa, karena siswa di daerah perkotaan cenderung memiliki akses pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa di daerah terpencil.

Sebagai solusi, jika UN tetap akan diberlakukan, perlu ada penyesuaian dalam sistemnya. Misalnya, penerapan evaluasi yang lebih komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek kecerdasan siswa, bukan hanya hasil ujian tertulis. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa setiap sekolah mendapatkan fasilitas dan dukungan yang setara agar semua siswa memiliki kesempatan yang adil dalam menghadapi ujian ini.

Kembalinya Ujian Nasional adalah kebijakan yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Alih-alih hanya menilai hasil akademik, sistem evaluasi yang lebih fleksibel dan akan lebih bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, pendekatan berbasis penelitian dan keseimbangan antara evaluasi serta pengembangan potensi siswa harus menjadi prioritas utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun