Mohon tunggu...
Nasya Salsabila
Nasya Salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya mengambar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunia Berduka

17 Oktober 2022   20:32 Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:36 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     

Tragedi Kanjuruhan merupakan insiden atau kericuhan dan saling injak yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang. Insiden ini juga meninggalkan banyak duka yang mendalam bagi berbagai pihak. Kejadian ini juga diakibatkan oleh supporter yang terlalu mengagung-agungkan dan terlalu fanatik dalam sepak bola. Supporter ini juga rela bertindak melebihi batas ketika pertandingan tidak berjalan sesuai ekspektasi mereka dan terjadi di Stadion Kanjuruhan ketika Persibaya dan Aremania bertanding dengan skor final 3-2 , diharapkan bisa menyatukan dalam kedua supporter tetapi malah sebaliknya. Kejadian ini bukan hanya disoroti di masyarakat Indonesia namun juga berbagai belahan dunia.

Persebaya dan Aremania mempunyai basis pendukung atau supprter yang sama-sama kuat dan dapat dikatakan suporter Fanatik. Berdasarkan informasi dari website dan juga televisi disebutkan bahwa Aremania tidak pernah mengalami kekalahan saat bertanding dengan persibaya. Namun tanggal 1 Oktober 2022 itulah pertama kalinya Aremania kalah, sekaligus menjadi momen duka karena banyak korban yang meninggal.

Namun ada pula berita bahwa supporter yang turun ke lapangan bukan untuk mencari kericuhan tetapi untuk memberi semangat pada tim kesayangan dan memeluk mereka. Ada pula yang di wawancara Dimata Najwa bahwa yang pertama kali kelapang bukan untuk mencari kericuhan tapi untuk mencari jalan keluar sebab dia mau kerja dan pintu keluarnya masih ditutup. Pihak kepolisian salah paham dan mengeluarkan gas air mata, tetapi malah menjadi sebuah kerucuhan dan kepanikan.

Para supporter itu terkena tembakan gas air mata namun pintu keluar masih ditutup. Banyak orang yang berdesakan di pintu keluar terutama pintu 13, banyak yang terinjak-nginjak dan meninggal. Menurut berita orang yang meninggal ada 100 lebih dan banyak yang terluka. 

Dalam berita dan televisi tim dan supporter meluang waktu untuk mendoakan para korban di Stadion Kanjuruhan. Media luar negeri mengangkat berita dan berduka cita atas terjadinya Kanjuruhan, misalnya The New York Times dan media luar negeri lainnya.

Tragedi Kanjuruhan bukan membuat duka di Indonesia saja dalam sepak bola tetapi di belahan dunia pun ikut turut berduka cita atas kejadian di Kanjuruhan, Malang. Banyak oranng orang yang kehilangan keluarganya dalam kejadian ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun