Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi
Tema: Hubungan antara Komunikasi Intrapersonal dan Kecerdasan Emosional
Disusun Oleh
Naswa Qonita Syahrudy (23010014105)
BK 2024 C
Robbins (2001:310) menyatakan bahwa komunikasi yang buruk paling sering disebut sebagai sumber konflik yang pada akhirnya akan menimbulkan stres dan menghambat kinerja kerja. Dengan membiasakan diri untuk berkomunikasi yang baik di tempat kerja karyawan akan dapat meminimalkan stres kerja.Anak membutuhkan kemampuan interpersonal yang tinggi agar mampu dan terampil bergaul dengan sebayanya. Kecerdasan interpersonal ini tidak dibawa anak sejak lahir, namun diperoleh melalui proses belajar yang berkesinambungan. Anak membutuhkan pelatihan dan bimbingan untuk dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonalnya.Menurut Romlah (2006) permainan peranan merupakan salah satu teknik yang telah diteliti oleh para ahli yang bekerja di bidang penyelenggaraan latihan-latihan. Para ahli telah membuktikan bahwa permainan peran merupakan teknik yang bermutu. Para ahli psikologi perilaku menggunakan teknik tersebut untuk melatih ahli komunikasi atau ahli hubungan interpersonal dalam lingkungan pekerjaan. Pada saat ini permainan peranan secara lebih luas telah diterima sebagai teknik yang melatih berbagai macam hubungan interpersonal.
Menurut Devito (1997) komunikasi interpersonal adalah pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung. Menurut Effendi yang dikutip Liliweri (1991) komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara seorang komunikator dan seorang komunikan yang sangat efektif dalam upaya mengubah sifat, pendapat dan perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis berupa percakapan dan arus balik yang bersifat langsung dimana komunikan pada saat itu juga yaitu pada saat komunikasi berlangsung. Sehingga dapat disimpulkan komunikasi interpersonal adalah pengiriman pesan yang terjadi antara komunikator dan komunikan atau pribadi yang satu dengan pribadi yang lain dengan efek dan umpan balik secara langsung yang sangat efektif dalam upaya mengubah sifat, pendapat dan perilaku seseorang.
Safaria (2005) mengungkapkan ciri-ciri individu yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi dan yang rendah. Berikut karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi, yaitu: 1.Anak mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif. 2.Anak mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total.3.Anak mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin intim/mendalam/penuh makna. 4.Anak mampu menyadari komunikasi verbal maupun non verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitif terhadap perubahan situasi sosial dan tuntutantuntutannya. Sehingga anak mampu menyesuaikan dirinya secara efektif dalam segala macam situasi. 5.Anak mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution, serta yang paling penting adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya. 6.Anak memiliki ketrampilan komunikasi yang mencakup ketrampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif. Termasuk pula di dalamnya mampu menampilkan penampilan fisik (model busana) yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya.Â
Individu yang memiliki tingkat kecerdasan interpersonal yang rendah memiliki ciriciri sebagi berikut:Â
1.Tidak suka berbaur dengan teman yang lain atau orang lainÂ
2.Lebih suka menyendiriÂ
3.Tidak memiliki keterampilan sosial yang baikÂ
4.Berperilaku agresif seperti menendang atau memukul orang lainÂ
5.Sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan tidak suka mendengarkan pendapat orang lainÂ
6.Merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang baruÂ
Menurut Supratiknya (2000) menunjukkan beberapa peranan yang diberikan oleh komunikasi interpersonal dalam menciptakan kebahagiaan manusia, yaitu:Â
1.Komunikasi interpersonal membantu kemampuan intelektual.Â
2.Identitas atau jati diri terbentuk lewat komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain. 3.Membantu individu dalam memahami realitas di sekeliling individu serta untuk menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang dimiliki tentang dunia di sekitar, yaitu dengan membandingkan dengan orang lain.Â
4.Kesehatan mental sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan dengan orang lain
Muhari (1998) mengatakan bahwa semakin baik hubungan interpersonal akan menyebabkan: 1.Semakin terbuka klien mengungkapkan pendapatnya.
2.Semakin cenderung ia meneliti pesannya secara mendalam bersama penolongnya. 3.Semakin cenderung ia mendengarkan dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasehat yang diberikan penolongnya (konselor).Â
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi interpersonal yang dilakukan akan membuat hubungan sosial antar pribadi menjadi lebih baik.
Menurut Effendi (dalam Wita, 2011) terdapat dua macam komunikasi interpersonal:Â
1. Komunikasi diadik (dyadic communication) Komunikasi diadik adalah komunikasi interpersonal yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dari seorang lagi komunikan yang menerima pesan, oleh karena itu perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens, komunikator memusatkan perhatianya kepada diri komunikan seorang itu.Â
2. Komunikasi triadik (triadik communication) Komunikasi triadik adalah komunikasi interpersonal (antar persona) yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of reference(kerangka acuan) komunikan sepenuhnya juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif atau tidaknya proses komunikasi.Â
Rakhmat (2005) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah: a.Persepsi interpersonal Persepsi interpersonal adalah pengalaman tentang manusia, perasaan atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menyampaikan pesan. b.Konsep diri Konsep diri adalah pandangan seseorang dalam perasaannya tentang dirinya, konsep diri sangat mempengaruhi komunikasi interpersonal. c.Atraksi interpersonal Atraksi interpersonal adalah suatu kesukaan pada orang lain, sikap positif, daya tarik yang dapat memperbesar kecenderungan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. d.Hubungan interpersonal Setiap melakukan komunikasibukan hanya menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Â https://bk.fip.unesa.ac.id/
Kesimpulan
pentingnya hubungan antara komunikasi intrapersonal dan kecerdasan emosional. Komunikasi interpersonal, yang melibatkan pengiriman pesan dan umpan balik secara langsung, terbukti sangat efektif dalam mempengaruhi sifat, pendapat, dan perilaku individu. Dalam konteks ini, kecerdasan emosional memainkan peran penting; individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang baik, mampu berempati, dan lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai situasi sosial.Anak-anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi dapat mengembangkan hubungan sosial dengan baik, menyelesaikan konflik secara konstruktif, dan memiliki keterampilan mendengarkan serta berbicara yang efektif. Teknik pelatihan seperti permainan peran juga terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal.Secara keseluruhan, pengembangan kecerdasan emosional melalui pendidikan dan latihan tidak hanya memperbaiki keterampilan komunikasi antar pribadi tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hubungan sosial dan kesejahteraan individu. https://bk.fip.unesa.ac.id/
Referensi
Wicaksono, G. (2013). Penerapan teknik bermain peran dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X multimedia SMK IKIP Surabaya (Doctoral dissertation, State University of Surabaya).
Ariantini, N. (2015). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H