Mohon tunggu...
Aida Naswa Aulia
Aida Naswa Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Fakultas Pertanian Univ. Widyagama Malang. Pengurus UKM KSR Univ. Widyagama Malang. Tutor SMP di LBB Gold Generation Malang. Gadis energik dari Lamongan. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Rindu, Chapter 2: Curang

20 Mei 2017   23:05 Diperbarui: 20 Mei 2017   23:17 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Source : https://id.pinterest.com/pin/312718767848649374/"][/caption]

Seorang pemudi menyembunyikan tanda tanya.
Di bawah tulang rusuknya,
sebelah kanan.
Katanya,
Rindunya telah dicurangi.
Tiada hak yang terpenuhi.
Tiada pertemuan.

Si rindu, tak bergeming.
Masih menunggu dan berprasangka.
Terpikir untuk menyapa
Ah, apa yg ia pikirkan
Tergerak untuk berbicara
Apa yg ia bicarakan
Tertarik untuk bertanya
Apa yg ia tanyakan
Apa kau merindukanku?
Gila! Mana mungkin.

Lagi-lagi ia dicurangi.
Mukanya merah padam.
Gelisah sendiri.
Tersiksa sendiri.
Jangan-jangan rindu itu hanya berlaku sepihak,
Ia sendiri.
Itu curang namanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun