Bagaimana popularitas Covid-19 dan Masker di Twitter? Jika kita amati dari lalu lintas data melalui Drone Emprit Academic, sejak 1 Maret 2020 hingga 7 April 2020 dengan kata kunci “masker” dan “corona”, bisa kita ketahui bahwa terjadi pergerakan massive pada tanggal 3 Maret, atau sehari setelah ditemukan positif corona pertama kali di Indonesia.
Bisa dikatakan bahwa masyarakat Twitter di Indonesia jauh lebih aware tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya masker dibandingkan Pemerintah Indonesia.
Melalui Drone Emprit kita juga bisa emosi masyarakat Indonesia di Twitter, dimana emosi yang banyak diekspresikan ternyata adalah anger (kemarahan). Setidaknya didapatkan 476 tweet yang berisi kemarahan, diikuti surprise yang berjarak lebih dari 100 tweet, tepatnya 309 tweet, dan anticipation sebanyak 232 tweet.
Tweet yang berisi kemarahan terutama menyatakan tentang kekhawatiran akan Covid-19 tetapi disisi lain masih harus bekerja normal di kantor. Ada pula tweet tentang penimbunan bahan makanan dan masker yang juga mengundang kemarahan netizen twitter nusantara.
Secara timeline, kemarahan netizen twitter nusantara banyak muncul pada 16 Maret 2020 dengan jumlah mencapai hampir 250 tweet.
Sedangkan pasca himbauan WHO dan Presiden Jokowi untuk mewajibkan menggunakan masker di luar rumah, justru hanya menghasilkan sedikit efek surprise, tidak sampai 50 tweet pada tanggal 6 April 2020.
Bisa disimpulkan, masyarakat sudah menerima dan mempersiapkan diri dengan masker guna menghindari penularan corona lebih luas lagi.