Mohon tunggu...
Dion Nasution
Dion Nasution Mohon Tunggu... Editor - Menulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan Sinta dan Scopus

30 Mei 2024   09:37 Diperbarui: 3 Juni 2024   08:59 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia akademik, publikasi ilmiah menjadi tolok ukur penting untuk mengukur kontribusi dan kredibilitas seorang peneliti. Dua platform utama yang sering digunakan untuk menampung publikasi ilmiah adalah Sinta dan Scopus. Meskipun sama-sama berperan dalam menyebarluaskan karya ilmiah, terdapat perbedaan mendasar antara Sinta dan Scopus yang perlu dipahami oleh para peneliti. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan Sinta dan Scopus berdasarkan sumber dari Green Publisher

1. Cakupan Publikasi

Perbedaan utama antara Sinta dan Scopus terletak pada cakupan publikasi yang dihimpun. Sinta difokuskan pada publikasi ilmiah nasional yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Cakupan Sinta mencakup jurnal ilmiah nasional dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari sains dan teknologi hingga sosial dan humaniora.

Di sisi lain, Scopus menjangkau publikasi ilmiah internasional yang diterbitkan oleh penerbit bereputasi global. Scopus memiliki cakupan yang lebih luas, mencakup lebih dari 35.000 jurnal ilmiah dari berbagai negara di seluruh dunia.

2. Standar dan Kualitas Publikasi

Sinta menggunakan sistem pemeringkatan jurnal nasional berdasarkan kategori SINTA 1 hingga SINTA 6. Jurnal dengan kategori SINTA 1 dan 2 umumnya dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan jurnal dengan kategori SINTA 4 dan 5. Peneliti di Indonesia dituntut untuk menerbitkan karyanya di jurnal Sinta minimal kategori SINTA 2 untuk memenuhi persyaratan jabatan fungsional dosen dan hibah penelitian.

Scopus menerapkan standar seleksi jurnal yang lebih ketat. Hanya jurnal yang memenuhi kriteria ilmiah dan etika publikasi yang diakui oleh Scopus. Penerbit jurnal harus melalui proses evaluasi yang ketat untuk bisa terindeks di Scopus.

3. Manfaat bagi Peneliti

Publikasi di Sinta memberikan manfaat bagi peneliti dalam memenuhi persyaratan jabatan fungsional dosen, hibah penelitian, dan penghargaan akademik di tingkat nasional. Selain itu, Sinta juga membantu para peneliti untuk menemukan referensi dan informasi ilmiah yang relevan dengan bidang penelitian mereka.

Publikasi di Scopus memberikan manfaat yang lebih luas bagi peneliti, yaitu pengakuan global atas karya ilmiah mereka. Scopus memungkinkan para peneliti untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan meningkatkan reputasi mereka di komunitas ilmiah internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun