Mohon tunggu...
nasution22
nasution22 Mohon Tunggu... Editor - menulis

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan DOAJ dan Scopus

2 September 2024   13:31 Diperbarui: 2 September 2024   13:53 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia akademik, dua indeks yang sering diperbincangkan adalah DOAJ (Directory of Open Access Journals) dan Scopus. Keduanya memiliki peran penting dalam publikasi ilmiah, tetapi banyak yang masih bingung tentang apa sebenarnya perbedaan antara DOAJ dan Scopus. Artikel ini akan menjelaskan secara detail perbedaan keduanya, sehingga Anda dapat memahami mana yang lebih relevan untuk keperluan publikasi atau penelitian Anda.

Apa Itu DOAJ dan Scopus?

DOAJ (Directory of Open Access Journals) adalah direktori online yang mengindeks dan menyediakan akses ke jurnal ilmiah yang bersifat open access (akses terbuka). Artinya, semua artikel yang tercantum di DOAJ dapat diakses secara gratis oleh siapa saja tanpa perlu berlangganan atau membayar.

Scopus, di sisi lain, adalah salah satu database abstrak dan sitasi terbesar di dunia yang mencakup berbagai jurnal ilmiah dari berbagai disiplin ilmu. Scopus lebih eksklusif dibandingkan DOAJ karena hanya jurnal yang memenuhi kriteria ketat yang dapat terindeks di sana, dan akses ke artikel-artikelnya biasanya berbayar.

Tujuan dan Fungsi

DOAJ bertujuan untuk mempromosikan dan mempermudah akses terhadap literatur ilmiah secara global. Dengan mendaftarkan jurnal di DOAJ, penerbit dapat meningkatkan visibilitas dan distribusi karya ilmiah mereka.

Scopus, sebaliknya, berfungsi sebagai alat untuk mengukur dampak dan kualitas penelitian. Dengan terindeks di Scopus, sebuah artikel atau jurnal mendapat pengakuan lebih dalam komunitas akademik, karena Scopus digunakan sebagai rujukan untuk analisis sitasi dan penilaian kinerja penelitian.

Proses Seleksi dan Kualifikasi

DOAJ memiliki proses seleksi yang lebih terbuka. Selama jurnal memenuhi syarat dasar seperti akses terbuka, peer-reviewed, dan memiliki nomor ISSN, maka jurnal tersebut bisa diajukan untuk didaftarkan ke DOAJ.

Scopus menerapkan standar yang jauh lebih ketat. Jurnal yang ingin terindeks di Scopus harus melalui proses review yang komprehensif, termasuk penilaian kualitas editorial, dampak ilmiah, dan keunikan dari konten yang dipublikasikan.

Kriteria Penilaian Jurnal

DOAJ menilai jurnal berdasarkan kriteria aksesibilitas dan transparansi. Aspek seperti kebijakan akses terbuka, kejelasan informasi editorial, dan kebijakan peer review adalah kunci dalam penilaian.

Scopus lebih fokus pada kualitas dan dampak penelitian. Mereka mengevaluasi keunggulan ilmiah, ketepatan waktu penerbitan, dan reputasi internasional dari jurnal tersebut.

Keuntungan Terindeks di DOAJ dan Scopus

Keuntungan terindeks di DOAJ:

  • Akses lebih luas karena gratis.
  • Mendukung prinsip akses terbuka yang lebih inklusif.
  • Meningkatkan visibilitas bagi peneliti dari negara berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun