Mohon tunggu...
N.A. Suprawoto Sunardjo
N.A. Suprawoto Sunardjo Mohon Tunggu... -

selain kuabdikan kepada Tuhan dan keluargaku, kuabdikan hidupku untuk pendidikan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beda 'Guru yang Pintar' dengan 'Guru yang Bodoh'

14 Oktober 2010   01:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak Tahu Prioritas –  “guru yang pintar”   sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan.  Bagi “guru yang bodoh”  ? Hal-hal yang paling mengancam kualitas pembelajaran dikelasnyalah yang akan dijadikan prioritas

Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak  “guru yang bodoh”  yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berkarier sebagai pendidik. Dilain sisi kebanyakan  “guru yang pintar”   malas untuk berkerja keras karena mengandalkan kecerdasannya.

Tidak punya kecerdasan finansial – Seorang “guru yang pintar”   seringkali berperilaku bodoh denganmencampuradukan keuangan pribadi dan keuangan untuk pengembangan profesi. Salah satu tandanya adalah uang tunjangan sertifikasi digunakan untuk membeli barang secara konsumtif, dan bukan dipakai untuk hal yang dapat mengembangkan profesi, seperti mengikuti workshop/seminar pendidikan , berlangganan internet atau membeli buku.

Mudah Menyerah –  “guru yang pintar”   merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan.  “guru yang bodoh”  seringkali tidak punya pilihan lain kecuali berusaha terus-menerus mengalahkan berbagai hambatan yang timbul di kelasnya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun