Mohon tunggu...
Nastitisari Dewi
Nastitisari Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru yang senang melakukan traveling dan menulis semua yang saya lakukan dan itu dimulai dari sekarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 Program Guru Penggerak Angkatan 6

20 November 2022   10:12 Diperbarui: 20 November 2022   10:15 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BERBAGI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

OLEH : NASTITISARI DEWI, M.Pd

            CGP ANGKATAN 6

      SMP NEGERI 10 KOTA SUKABUMI

PENDAHULUAN

Pada modul 1.4 ini, modul yang dipelajari termasuk pengetahuan baru bagi saya dengan judul modul budaya positif. Materi ini baru pertama kali di dengar walaupun pernah mempraktekan di kelas tetapi saya memang belum pernah menerima pengetahuan ini sama sekali. Tujuan umum modul dirumuskan sebagai berikut : 

1) Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman. 

2) Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. 

Sedangkan capaian khusus dirumuskan sebagai berikut calon guru penggerak diharapkan sebagai berikut: 

1) Menjelaskan konsep budaya positif yang berdasarkan pada konsep perubahan paradigma stimulus respons ke teori kontrol serta nilai-nilai kebajikan universal, 

2) menjelaskan konsep makna disiplin, keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar manusia, Restitusi dengan 5 posisi kontrol guru serta segitiga restitusi dan 

3) menerapkannya dalam ekosistem sekolah yang aman, dan berpihak pada murid, 

4) menyusun strategi-strategi aksi nyata yang efektif dengan mewujudkan kolaborasi beserta seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid, menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dan mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan murid. 

dari kesemua capaian yang dirumuskan maka CGP diharuskan untuk membagikan ilmu yang telah dipeolehnya pada kegiatan aksi nyata agar capaian pada modul yang dipelajari ini dapat diterapkan di sekolahnya masing-masing.

setelah memahami konsep yang dipelajari pada modul 1.4 ini. saya mulai menyadari arti penting budaya positif di sekolah. mengapa budaya positif ini diterapkan di awal pembelajaran di modul awal program pendidikan guru penggerak , hal ini dikarenakan, para calon guru penggerak diajak untuk menyiapkan lahan yang baik untuk menumbuhkan bibit-bibit pendidikan kepada para muridnya. budaya positif ini dapat menciptakan lingkungan yang positif agar tumbuh kembang peserta didik dapat optimal seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan seusianya. lahan yang baik akan menumbuhkan bibit-bibit ynag unggul sehingga bibit tumbuh menjadi tanaman yang baik dan subur, begitu pula pada peserta didik kita. jika lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat nya mengoptimalkan proses belajar yang baik, maka akan sangat memungkinkan siswa belajar dengan optimal dan sesuai dengan  tumbuh kembang usianya. melalui budaya positif di rumah, sekolah, dan masyarakat maka akan lahir siswa-siswa yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa sebagai pedoman hidup mereka dan menjadikan mereka manusia yang merdeka dan bijaksana sehingga terwujud masyarakat yang berbudaya yang memiliki nilai-nilai kebajikan luhur yang dijunjung sebagai nilai kekuatan bermasyarakat sehingga yang selamat dan bahagia. dan hal ini harus dilaksanakan bersama-sama semua stake holder dan seluruh komunitas sekolah agar budaya positif ini dapat terus diterapkan dan dikembangkan di sekolahnya masing-masing. 

TUJUAN

Adapun tujuan dari kegiatan berbagi aksi nyata ini adalah :

1. sekolah dapat menumbuhkembangkan budaya positif dengan menebalakukan karakter dan potensi murid

2. seluruh komunitas sekolah memahami akan pentingnya budaya positif di sekolah

3. Menyusun strategi yang efektif agar tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid sesuai dengan kebutuhan sosial dan belajar murid

TOLAK UKUR

seluruh komunitas sekolah mampu mengembangkan budaya positif di sekolah sehingga terbentuk lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan berpihak pada murid dan terwujud nilai-nilai kebajikan pada diri murid menjadi pelajar yang memiliki jiwa pancasila ( profil pelajar pancasila)

AKSI NYATA

langkah-langkah yang dilakukan  dalam mewujudkan aksi nyata di sekolah adalah 

1. Membuat perencanaan aksi nyata dan mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah. 

2. Melakukan revisi perencanaan jika diperlukan sebagai hasil konsultasi dengan kepala sekolah. 

3. Mengimbaskan materi budaya positif dan mengkomunikasikan tindakan aksi nyata kepada walikelas dan rekan sejawat. 

dokpri
dokpri

4. Melakukan Kegiatan Pembentukan Keyakinan Kelas. 

5. Mendokumentasikan Setiap Kegiatan. 

6. Melakukan kolaborasi dan sharing dengan walikelas dan rekan sejawat berkaitan strategi membangun budaya positif di kelas. 

7. Penerapan Disiplin Positif.

8. Mengevaluasi dan refleksi kegiatan tindakan aksi nyata dalam rangka membudayakan kebiasaan positif di sekolah.  

9. Berbagi aksi nyata pada komunitas belajar lainnya

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

HASIL AKSI NYATA

Pelaksanaan aksi nyata ini mendapatkan hasil yang sangat baik, dan sangat bermanfaat terutama bagi CGP sendiri dan rekan guru. respon yang diberikan dari rekan sejawat semuanya sangat positif ini Terlihat Rekan guru sangat antusias mengikuti sosialisasi yang menurut mereka sangat relevan dengan tugas sebagai seorang pendidik terutama setelah di gaungkannya merdeka belajar. kami bersama-sama berkomitmen untuk berupaya menerapkan budaya positif ini di sekolah kami dan bekerja bersama-sama demi terwujudnya lingkungan positif yang aman, nyaman, dan berpihak pada murid

Begitu juga halnya dengan terbentuknya keyakinan kelas, siswa merasa bertanggung jawab untuk menjalankan keyakinan kelas tersebut, sehingga terciptanya budaya positif

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN

Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kata keberhasilan dan kegagalan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada aksi nyata modul " Budaya Positif", keberhasilan yang diperoleh yaitu terbentuknya keyakinan kelas, Segi tiga restitusi telah dilakukan pada beberapa kasus dan sosialisasi pada rekan sejawat telah dilakukan.respon dari seluruh komunitas untuk mewujudkan budaya positif di sekolah sangat besar sehingga saya yakin sekolah kami menjadi sekolah yang mampu menjadi lingkungan sekolah yang menuntun tumbuh kembang potensi siswa menuju manusia yangmencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. hal yang belum terwujud pada kegiatan ini adalah pelaksanaan segitiga restitusi pada siswa, dikarenakan siswa masih belum dapat menggunakan pola berpikir lambat dalam menemukan solusi dari permasalahannnya. namun itu tidak mennyulurkan semangat kami untuk terus berinovasi mencari strategi-strategi yang efektif dalam penerapannya di sekolah. 

TESTIMONI REKAN GURU

materi yang disampaikan sangat menarik dan bermanfaat, semoga kita semua dapat menerpakan ilmu tersebut di lingkungan sekolah kita (Noneng, SPd)

menarik sekali, ilmu baru buat saya, pemaparan jelas dan bermanfaat. semoga ini bisa berlanjut terus sehingga sekolah kita menjadi sekolah yang menyemai benih pendidikan yang baik untuk murid kita (Dra. Sri Suraningsih)

TESTIMONI SISWA

saya sangat senang sekali karena kami dibimbing oleh ibu Dewi untuk membentuk kesepakatan Kelas. Dimulai dengan curah pendapat, lalu kami menempelkan kertas curah pendapat kami pada stiky notes, setelah itu kami mendiskusikan isi keyakinan kelas berdasarkan curah pendapat, dan menandatangani kayakinan kelas yang telah terbentuk. 

https://www.instagram.com/reel/Ck2sWCHDm_r/?igshid=YmRhOGE0MWQ=

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun