Lelah sudah perjalanan ini ditempuh
mengemban harap, tak kunjung sirna
Disini semuanya kembali jadi awal
Saat takdirMu menyentuh tubuhku
Perlahan kuendapkan langkahku
untuk kemudian bertafakur kepadaMu
Saat itu dingin tak lagi kurasa
karena perlahan tubuh ini digelayuti hening
hening yang menyejukkan tubuh
membalut setiap jengkal bagiannya
Begitu indah takdirMu bagiku ya Rabb
saat diri ini Engkau izinkan 'tuk menyendiri
dalam gaun indah kepompong
Dan waktu berhenti di satu titik...
Cemburu yang selalu ada saat melihat bunga-bungaMu bermekaran tanpa penghuni,
sirna sudah...
Penyesalan tanpa akhir saat kepala ini masih bisa menengok ke belakang,
gugur tak berbekas...
Yang tertinggal hanyalah kesempatan untuk merasakan hangat mentariMu besok pagi...
Bila pagi yang dinanti tiba
perih di tubuh ini tak lagi terasa
Sayap indah anugerah dariMu lagi-lagi menjadi satu dari tanda kuasaMu
Sayup-sayup terdengar dari kejauhan :
Terbanglah wahai kupu-kupu kecilku
Jadilah kupu-kupu terindah di muka bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H