Mohon tunggu...
nasti lamag
nasti lamag Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

life is collection of moments

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kali Pertama Berkunjung ke Sumatra Utara

8 Mei 2021   17:56 Diperbarui: 8 Mei 2021   20:51 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Truk sawit di Tebing Tinggi-dokpri


Sumatra Utara adalah  provinsi yang dari  kecil ingin saya datangi ,bagaimana tidak semenjak duduk di bangku  sekolah dasar Danau Toba sudah sering sekali menjadi topik bahasan , yang menambah kuat ke inginan saya berkunjung adalah Mayoritas teman saya adalah mereka yang berasal dari suku Batak dengan cara bertutur kata yang khas dan  cerita adat istiadatnya mirip sekali dengan orang Timur.

Perkebunan Sawit-dokpri
Perkebunan Sawit-dokpri

Mendarat di  bandara Kualanamu kabupaten Deli serdang yang sangat  megah  dengan mudah saya bisa memilih ragam moda transportasi  mulai dari kereta api bandara menuju pusat kota Medan ,bus Bandara serta taxi online .Menuju Tebing Tinggi saya memilih Taxi online dengan jarak waktu hanya 1 Jam  melewati jalan tol   sepanjang 61,80 km yang di resmikan  25 Maret 2019 dan menjadi bagian dari jalan tol trans Sumatra.

Sepanjang perjalanan dari Deli Serdang hingga Tebing Tinggi  barulah saya sadar bagaimana besarnya perusahaan PTP Nusantara itu , saya dahulu berpikir PT perkebunan itu ya mirip kebun ber hektar hektar di kampung saya , ternyata perkebunan sawit ini ini luas nya  ampun luar biasa , malahan   bisa se kabupaten dan provinsi loh   , maklum ndeso banget dan tidak pernah lihat langsung yang namanya  penampakan kebun kebun sawit di pulau Sumatera.

Truk sawit di Tebing Tinggi-dokpri
Truk sawit di Tebing Tinggi-dokpri

 Pohon pohon sawit berbaris  cantik di sepanjang jalan tol hingga masuk kota  Tebing Tinggi , si  abang  driver bercerita dengan logat bataknya bahwa karena jalan tol ini  lah  waktu tempuh saya jadi singkat ,kalau dulu ke Tebing Tinggi makan waktu bisa 3 Jam .

Sumatra utara buat saya dahulu ya Medan  ,Batak dan danau Toba , ternyata masih   ada banyak kabupaten dan suku  dengan ke unik kan nya masing-masing loh .

Tebing Tinggi  ,kota tempat transit yang terkenal dengan Mie Tambi  ,Lemang Srikaya dan Roti kacang nya ,tinggal  satu minggu di kota ini , terlihat jelas  bus antar provinsi   bahkan dari pulau Jawa melewati  kota ini ,belum lagi pemandangan truk tronton dan truk kelapa sawit yang lalu lalang tanpa henti .

Toko Roti Ganda Siantar-dokpri
Toko Roti Ganda Siantar-dokpri

Menuju kota  Pematang Siantar ibu kota dari kabupaten  Simalungun bukan hanya kebun  sawit raksasa ,tapi juga kebun karet milik perusahaan ban  terkenal ,kota Siantar terkenal dengan  roti ganda dan kopi Kok Tong nya .Ini juga merupakan kota transit bagi para  wisatawan yang akan menuju Danau Toba yang punya sesuatu yang unik yaitu moge  tua 350 cc yang di jadikan becak motor .

Menuju Parapat  karena Tujuan utama saya Danau Toba , pohon pinus dan hawa sejuk mulai terasa , terlihat gajah gajah  sedang bermain di  penangkaran dan dari puncak Parapat  terlihat cantiknya danau Toba.

Citywalk Medan-dokpri
Citywalk Medan-dokpri

Perhentian saya yang terakhir adalah 4 hari di  kota Medan ,kota terbesar ke 3 Indonesia  ,kota ini menurut saya  kota yang sangat  multikultural di Indonesia  ,bagaimana tidak di sini ada komunitas India di kampung Keling , Chinese Town , Melayu Deli   ,Jawa , Batak , ragam agama dan suku bangsa hidup berdampingan  .Kota yang pernah di juluki  "Paris Van Sumatra " di jaman kolinial  Belanda ini masih jelas terlihat  jejak nya dengan bangunan  bangunan bergaya Eropa yang berdiri sangat cantik  dan kokoh  walau telah berumur ratusan tahun.

Bangunan tua bergaya Eropa-dokpri
Bangunan tua bergaya Eropa-dokpri

Pertama  tiba di bandara saya  sedikit Suprise  di sambut  Pemuda  ganteng turunan India mirip Sharuk Khan    dengan logat Batak  halus  menawarkan tumpangan ke Tebing Tinggi , naik taxi online menuju Tebing Tinggi saya sempat di tanyakan oleh om supir " Ibu boru  mana " Beh ...asal saya jawab boru Ginting  eh...percaya si abang nya hehehehe. .Kalau bertemu abang driver online asal Melayu Deli pasti   tutur nya mirip  orang Jawa .  Cara dan nada berbicara kebanyakan  orang Sumut   sama persis orang Timor , nada nya sudah tinggi duluan   , jadi suara saya yang biasa nya berisik menurut teman teman saya di Jakarta jadi hal biasa saja selama liburan di Sumatra Utara ,  karena sepertinya nada saya pun tinggi kalau  menawar bentor dan ngobrol pakai sedikit  teriak gaya orang Timor   , alhasil  hampir 24 kali  saya di tanya " boru apa kakak "  ,sudah mirip orang Batak rupanya hahaha........
Abang Bentor yang saya temui mayoritas orang Jawa loh yang sudah turun temurun tinggal di Sumatra ,walaupun logat bicara mereka  sudah sangat mirip orang Batak ,namun dari raut wajahnya masih terlihat  ke Jawa an nya .

Abang Bentor terbaik Se Sumatra -dokpri
Abang Bentor terbaik Se Sumatra -dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun