Sebagai orang Indonesia siapa yang tidak kenal dengan Indomie ?  Mie instant yang  satu ini mengisi  memori masa kecil saya terutama produk  mie gorengnya , teringat jelas bagaimana bumbu kecap  dengan aroma khas langsung tercium di kala merobek plastik kecap ,minyak dan bumbu  .Mie instant  dahulu kala  selalu menjadi penyelamat perut kami di saat almarhum ibu  tidak sempat membuatkan sarapan pagi sebelum kami anak anaknya berangkat sekolah ,tinggal rebus 2 bungkus  di tambah sayur mayur dan telur  plus nasi putih  hangat ,jadilah sarapan  yang lezat.
Indomie dari masa ke masa terlihat mulai mengembangkan berbagai varian rasa yang baru ,terutama  yang di tujukan untuk pasar di luar Negeri ,oleh karena itu setiap saya mempunyai kesempatan jalan jalan, berburu indomie manjadi acara wajib untuk mengatasi masalah lidah yang biasanya bermasalah dengan makanan orang Luar .
Indomie di Papua Nugini (PNG) mempunyai  2 varian andalan yaitu Indomie Kakaruk (Ayam) dan Indomie Goreng ,masyarakat PNG sangat menyukai  mie instant buatan Indonesia ini  , saat pertama kali putri saya mencicipi varian mie rebus soto ayamnya (Kakaruk)
ia sedikit mengeluhkan bahwa untuk yang khusus di ekpor ke PNG seperti nya bumbu nya tidak sama  seperti yang di pasarkan di Indonesia
ada yang sedikit berubah kemungkinan untuk  mengikuti selera lidah warga PNG namun pada  akhirnya kami terbiasa juga dengan selera bumbu rasa PNG ,sedangkan untuk varian mie gorengnya rasanya tidak berubah sama sekali.
di Papua Nugini harga 1 bungkus mie instant  ini di jual sekitar 5 ribu rupiah , di Sydney  di jual dengan harga di atas 1,29 AUD ,Kalau di Thailand keren deh bungkus nya ,hampir semua tulisan dalam abjad Thailand.
untungnya masih tersisa tulisan Indomie Goreng dalam bahasa Indonesia sehingga mudah di kenali dan di jual dengan harga 16 Bath ,di  Seoul Korea selatan di jual sekitar 1000 won.
Di Sydney  pada 2018  ,Papi Sydney Doughnuts yang menciptakan donat rasa indomie goreng  dan di hargai 85 ribu rupiah /donat. Sifatnya yang praktis dan mudah di olah membuat mie instant menjadi pilihan utama setiap kali ada bencana.