Menyusuri  kembali Rute Panglima Besar Jendral Sudirman oleh Para Taruna Taruni Akademi TNI adalah sungguh pengalaman yang berharga.  Panglima besar jendral Sudirman adalah panglima pertama angkatan bersenjata Indonesia dan Jendral pertama dalam sejarah TNI  yang terkenal dengan tak tik perang gerilya nya, di masa perjuangan melawan penjajah dalam mempertahankan kemerdekaan .
PELETON 1 KOMPI A BATALION 1
Banyak pengalaman berharga yang dapat di petik oleh para Taruna taruni ini selama menjalani napak tilas selama tiga hari,melewati rute yang mudah hingga sulit ,mendaki gunung ,menembus hutan,tidur setiap malam dengan berkemah , ,menyusuri Indahnya pantai parang Tritis dan bergantian  membawa tandu duplikat milik jendral Sudirman yang kala itu di gunakan sang Jendral  bergerilya dalam keadaan sakit parah.
REPLIKA TANDU JENDRAL SUDIRMAN
 jarak tempuh 80 km  di mulai dari desa Dusun Grogol dan finish di desa  Bedoyo Gunung kidul Ini merupakan tradisi wajib para Taruna Taruna TNI akademi TNI pada awal kehidupan Militer tahun  pertama  agar kiranya jiwa jiwa patriotisme dan Nasionalisme terpatri di hati sanubari para Taruna Taruni Akademi TNI ini  .
BERJALAN SAMBIL MENYANYIKAN LAGU PERJUANGAN
 Semangat menjalani napak tilas ini  tergambar dari cerita mereka terutama putra saya yang  memang paling senang dengan kegiatan di alam terbuka , yang dengan bangga mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya seumur hidupnya berjalan kaki puluhan kilo meter  dengan ransel puluhan kilogram ,menenteng senjata dengan medan menantang dengan baju satu satunya di badan panas terik ,helem baja ,jurang terjal ,gunung karang ,
Tiga hari  jalan memyusuri rute rute yang pernah di lewati Jendral Sudirman dan pasukannya ,membuat putra saya sempat berpikir membayangkan bagaimana susahnya perjuangan para pejuang kala itu untukÂ
SALAH SATU MEDAN YANG HARUS DI LINTASI
berkemah dan berjalan di situasi hutan  belantara dan dengan kurangnya dukungan logistik  dan persenjataan  apalagi Penjajah yang mempunyai kemampuan Militer yang mumpuni baik di darat di laut dan di udara tetapi tetap hal tersebut  tidak membuat gentar  Jendral Sudirman yang terkenal gagah berani dengan pasukan bambu runcingnya.
Deru pesawat latih  dari Angkatan Udara yang terbang rendah menderu di area napak tilas  membuatan suasana mirip situasi perang tempo dulu ,  menambah suasana serasa medan perang dan hal inilah yang membuat Taruna Taruni mendapatkan pengalaman yang tidak mungkin terlupakan.
Satu lagi yang membuat putra saya sangat bangga adalah mereka selalu di elu elukan masyarakat di hampir desa dan jalan besar yang mereka lewati  dan di sambut layaknya pahlawan ketika melewati sekolahan ,rebus rebusan seperti  singkong ,pisang dan kacang  di sediakan  oleh para penduduk desa dan tempat pos istirahat seperti  di kantor desa , para Taruna Taruni selalu di sambut ramah oleh bapak kepala desa setempat.Â
TARUNI AKADEMI TNI MENDAPAT UCAPAN SELAMAT DARI IBU NANI HADI CAHYANTO ISTRI DARI PANGLIMA TNI
Hampir mencapai finish di bedoyo Gunung Kidul para Taruna Taruni di sambut oleh para petinggi TNI yang dengan bangga ikut memberikan semangat dan turut menyanyikan lagu lagu perjuangan  Bersama sama.Terpikirlah oleh saya Lelah luar biasa  pasti di rasakan para Taruna Taruna Akademi TNI ini ,tetapi di jawab oleh mereka bahwa ini adalah pengorbanan  yang tidak ada apa apanya dengan dengan apa yang telah di lakukan oleh Jendral Sudirman dan seluruh  pejuang pejuang lainnya di seluruh NKRI yang rela bersatu dan berjuang ,melupakan ego masing masing demi satu tujuan bersama yaitu NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
BANGGA SETELAH MENCAPAI GARIS FINISH
 Keteguhan Panglima Besar Jendral Sudirman yang dalam sakitnya tetap memilih berjuang bersama rakyat  demi mempertahankan kemerdekaan adalah salah satu contoh yang patut di tiru oleh para Taruna Taruni Akademi TNI yang  kelak nantinya akan memiliki keteguhan yang sama dalam mempertahankan NKRI dengan segenap jiwa raganya .
BERZIARAH KE TAMAN MAKAM PAHLAWAN SEBELUM MENJALANI RPS
Seperti apa yang pernah di sampaikan oleh Panglima Sudirman " Sanggup mempertahankan Kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia ,yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai titik darah penghabisan! " dan akhirnya  ada asa buat kalian para Taruna Taruni Akademi TNI  bahwa nantinya dapat membuat bangga para pahlawan ,pejuang  yang telah gugur dan terbaring kaku di pusaranya ,dan menjadikan apa yang telah mereka korbankan  tidaklah sia sia .Â
TARUNA AKADEMI TNI ,DARAT,LAUT DAN UDARA
Dengan harapan nantinya kalian menjadi Prajurit TNI yang yang sadar akan panggilan ibu pertiwi dan dengan setia mendharmabhaktikan jiwanya demi keluhuran bangsa dan negara tercinta ini , AMIN. Â Semangat Taruna Taruni Akademi TNI 2017/2018Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya