Mohon tunggu...
Nastain Achmad
Nastain Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Belajar, Berbagi, Berkarya Tanpa Tepi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pentingnya Persatuan dalam Keluarga

20 Desember 2023   12:24 Diperbarui: 22 Desember 2023   15:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Persatuan dalam Keluarga


Sudah menjadi hal utama jika membangun sebuah keluarga, persatuan diutamakan. Sebab di situlah kasih sayang, keharmonisan dan kekompakan selalu terjaga.

Namun, apabila dalam keluarga masih belum ada persatuan, maka yang terjadi  hanya salah paham dan mis komunikasi. Entah dari dalam keluarga itu sendiri maupun dari apa yang diceritakan kepada tetangga. Memang semua ini berlandaskan "persatuan"

Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah tentang "uang"



1. Jika suami sudah mendapatkan uang dari hasil kerjanya, setidaknya istri diberitahu, meski tidak diberikan uangnya.

2. Apabila suami mendapatkan imbalan atas jerih payahnya membantu tetangga yang memerintahkan dia dengan kepastian ada imbalan, istri juga diberitahu, jangan diam saja.

Kedua hal ini, apabila sudah terjadi Miss komunikasi, persatuan akan berantakan.

Bukan hanya bagaimana bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari namun juga di luar konteks keluarga itu sendiri.

Contoh, istri tidak tahu atau suami tidak memberitahu ketika mendapatkan imbalan dari tetangganya, ketika suami disuruh untuk membantu semaksimal mungkin mensukseskan suatu acara/kegiatan

Istri hanya bisa bercerita saat tetangga lainnya bertanya mengenai kerja kerasnya mensukseskan acara.

Istri hanya mengumbar kejelekan tetangganya yang tidak memberi "imbalan" padahal sudah. Tetapi si suami tak memberitahu sama sekali bahkan sudah beberapa bulan.

Di sinilah "persatuan" hanya melahirkan "perpecahan"

Bukan dari dalam keluarganya, tapi dari sekitar berimbas kepada tetangganya yang "tidak tahu apa-apa" dapat ejekan, cemooh bahkan hinaan dari tetangga lainnya.



Bukankah jika sudah berkeluarga harus terbuka, tidak menyimpan rahasia demi membangun persatuan?

Jika sudah menemukan kesus semacam ini, bagaimana posisi kita sebagai "tetangga yang jadi korban" kesalahpahaman?

Bagaimana pula sikap kita sebagai "tetangga yang mendengarkan istri yang bercerita tak tahu kenyataannya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun