Tema yang akan di bahas dalam tulisan ini Berkaitan dengan perubahan budaya kegiatan belajar mengajar akibat munculnya pandemi covid-19, dunia pendidikan cukup cukup terdampak. pembelajaran Ini dialihkan menjadi model daring atau online.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran dalam jaringan sebagai terjemah dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer. Pembelajaran daring atau online ini sebagai strategi pembelajaran di masa pandemi agar mengurangi terurainya penyebaran covid-19 di kalangan pelajar guru maupun dosen.
Di tengah tantangan situasi pandemi covid 19 ini, sekolah-sekolah di Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh. Sebuah upaya penegasan bahwa belajar sejatinya Iyalah kebutuhan bagi murid maupun guru yang tidak boleh berhenti karena keadaan yang tidak menguntungkan. jika sebelumnya kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, hari ini berbagai kegiatan tersebut dialihkan menjadi pembelajaran secara virtual. Dalam situasi seperti inilah guru-guru maupun dosen dituntut selain aktif mengajar secra virtual mereka juga harus tetap produktif melaksanakan pembelajaran.
Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Penggunaan teknologi ini juga sebenarnya bukan tanpa masalah, banyak faktor yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran daring, diantaranya :
1. Penggunaan teknologi yang masih rendah
Harus diakui bahwa tidak semua guru melek media teknologi terutama guru generasi X (lahir tahun 1980 ke bawah) yang pada masa mereka penggunaan teknologi belum begitu masif.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana
Kepemilikan perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah tersendiri. buka rahasia umum bahwa Kesejahteraan guru masih sangat rendah, jadi jangankan untuk memenuhi hal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya saja masih banyak guru yang kesulitan.
Hal yang sama pun terjadi pada siswa, karena tidak semua orang tua mereka mampu memberikan fasilitas teknlogi pada anaknya bahkan kalau mereka punya fasilitas namun tidak digunakan untuk media pendukung pembelajaran, karena ketidaktahuan orang tua dalam membimbing anaknya untuk pemanfaatan dan teknologi dalam pembelajaran
3. Jaringan internet
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari penggunaan jaringan internet. Tidak semua sekolah atau universitas sudah terkoneksi ke internet sehingga guru-guru pun dalam kesehariannya belum terbiasa Dalam memanfaatkannya. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler.
4. Biaya
Jaringan internet Yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dari pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri bagi guru dan siswa maupun mahasiswa dan dosen. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara guru juga orang tua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Metode pembelajaran daring Ini sebenarnya sudah bukan barang baru, sebab di beberapa negara terutama negara maju kegiatan ini sudah terbiasa. Proses pembelajaran di perguruan tinggi apalagi, tidak hanya di luar negeri namun indonesia juga sudah mulai bisa dilaksanakan. Namun untuk pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah belum begitu populer sehingga diperlukan persiapan yang sungguh-sungguh agar bisa berjalan dengan baik.
Kesulitan yang terjadi selama masa pandemi ini, terutama terkait dengan infrastruktur dan kapasitas guru, mendorong berbagai pihak untuk men mendorong berbagai pihak mendesak pemerintah untuk meningkatkan kualitas belajar dari rumah.
Pembelajaran merupakan inti dari sebuah pendidikan. kualitas pendidikan menggambarkan kualitas pembelajaran. peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan denga peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah bagi para tenaga pendidik merupakan perubahan yang harus dilakukan oleh dosen untuk tetap mengajar mahasiswanya. Pendidikan dengan jarak jauh memiliki tujuan agar mutu pedidikan meningkatkan dan relevansi pendidik serta meningkatkan pemerataan akses dan peluasan pendidik. Pendidikan jarak jauh yang di selenggarakan dengan penjaminan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan merupakan salah satu mekanisme perluasan akses pendidikan tinggi.
Program belajar jarak jauh merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh setiap universitas untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka secara langsung. Perubahan proses belajar dari tatap muka secara langsung menjadi program belajar jarak jauh merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh universitas agar tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Universitas merupakan sebuah organisasi modern yang harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Universitas di Massa Pandemi ini harus tetap menjalankan proses belajar mengajar dengan program belajar jarak jauh. Program belajar jarak jauh ini menjadi tantangan bagi setiap universitas untuk menjalankan tujuan pendidikan.
Transformasi pembelajaran dan sinergi antar pendidikan tinggi diyakini dapat menjadi salah satu kunci perguruan tinggi untuk keluar dari kriisis pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Penggunaan Virtual Learning dalam proses pembelajaran jarak jauh diyakini dapat memberikan kemudahan dalam pembelajaran. Diantaranya yaitu :
1. Menjadikan sarana untuk dapat berkomunikasi secara langsung via dunia maya
2. Menghindari kontak fisik agar mencegah penularan Covid-19
Interaksi langsung memberikan sentuhan bermakna antara pendidik dan peserta didik. Melalui interaksi langsung, pendidik mampu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sesuai dengan karakter, Kebutuhan peserta didik serta pencapaian tujuan pendidikan.
Sekolah dan guru maupun mahasiswa dan dosen harus realistis menghadapi kondisi yang tidak biasa ini. Beradaptasi dengan perubahan dan situasi yang baru ialah keniscayaan. Pandemi Covid-19 datang tanpa pemberitahuan dan bergerak sangat cepat, mengubah banyak system kehidupan, termasuk perubahan pola pembelajaran. kesadaran untuk bergerak memperbaiki keadaan mutlak diperlukan. Di massa menghadapi kenormalan baru ini, pemerintah, sekolah, guru, orangtua, siswa, mahasiswa, dosen dan masyarakat sejatinya memiliki kapasitas dan kemampuan untuk belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H