Mohon tunggu...
Nasrul Pradana
Nasrul Pradana Mohon Tunggu... Human Resources - Praktisi Manajemen, Sarjana Psikologi, Magister Manajemen.

Praktisi HRM sejak 2010. Sarjana Psikologi dari Universitas Esa Unggul, Magister Manajemen dari Universitas Esa Unggul. nasrulpradana01@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kritik Sosial Karya Sastra Masa Lampau yang Relevan Sampai Kini

22 November 2021   14:02 Diperbarui: 22 November 2021   17:59 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Iqbal Nurul Azhar (Jurnal Ilmiah ” Medan Bahasa” Volume 5, Nomor 1 2010) menganalisis makna dari puisi tersebut mengatakan bahwa "Tidak mungkin maksud baik dari seseorang dapat berseberangan dengan maksud baik dari orang lain, karena secara logika, maksud baik dari seseorang pastinya akan diterima dengan baik oleh orang lain tanpa menimbulkan pertentangan. 

Dan apabila maksud baik dari seseorang ternyata dapat bentrok dengan maksud baik orang lain, maka pastinya ada yang salah pada maksud-maksud baik tersebut, mungkin salah satunya salah, atau bahkan mungkin dua-duanya salah”.

Sementara itu, keadaaan sosial dari kurun waktu yang cukup panjang itu, yaitu keadaaan sosal yang diamati oleh WS Rendra yang kemudian direfleksikan dalam puisinya itu, sekitar tahun 1977 hingga sekarang pada abad milenium yang berkisar hampir 45 tahun, tidak ada perubahan yang mendasar, padahal selama kurun waktu tersebut terdapat sejumlah titik balik yang dianggap menjadi perubahan sosial masyarakat, sebut saja reformasi atau revolusi mental yang digaungkan oleh pemerintah. 

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa dengan mempelajari karya sastra kita dapat mengambil poin-poin tertentu sehingga kita dapat melakukan perbaikan-perbaikan tatanan sosial masyarakat yang menyimpang, dan yang paling penting adalah dengan mempelajari karya sastra kita tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti apa yang telah dilakukan orang-orang yang terdahulu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun