Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilham, Solusi yang Melampaui Akal dan Ilmu

15 Mei 2021   11:23 Diperbarui: 15 Mei 2021   11:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ulama salaf terkepung badai di tengah lautan pada sebuah kapal. Setiap penumpang sudah bernadzar sesuatu bila selamat. Sang ulama ditanya oleh penumpang lainnya, mau bernadzar  apa? Sang ulama bingung. Akhirnya bernadzar tidak makan daging gajah.

Para penumpang melecehkan nadzar sang ulama. Ini nadzar yang sangat aneh. Para penumpang memintanya untuk merubah nadzar tersebut, namun  tetap tak bergeming. Karena hanya itu yang muncul di hatinya. Dia pun tidak tahu mengapa yang ada di hatinya bernadzar tidak makan daging gajah.

Badai laut terus mengamuk. Kapal pun pecah. Seluruh penumpang terdampar di sebuah pulau. Makanan tidak ditemukan. Semuanya diselimuti kelaparan. Saat lapar, muncullah anak gajah. Para penumpang memotong anak gajah tersebut lalu memakannya. Mereka memaksa sang ulama memakan daging gajah dengan alasan darurat. Sang ulama tetap menolaknya.

Malam pun tiba. Sang ulama menjaga malam dengan berdzikir dan Qiyamulail. Di tengah keheningan malam, ibu sang gajah datang mencari anaknya. Sang ibu mengendus tulang sisa sang anak. Lalu mengendus seluruh penumpang yang terlelap pulas. Bila ditemukan bau daging anaknya pada penumpang, sang induk menginjaknya hingga tewas. Yang terakhir hanya sang ulama. Karena tak memakan daging anaknya, sang induk tidak menganggu sang ulama.

Sang induk merunduk di hadapan ulama. Diperintahkan sang ulama naik ke punggungnya. Lalu membawanya berlari dengan kecepatan tinggi selama semalam hingga tiba di sebuah perkampungan. Sang ulama ditinggalkan di kampung tersebut. Warga kampung pun menemuinya. Menurut warga, jarak tempuhnya, bila berjalan kaki butuh 8 hari perjalanan. Namun dengan menunggangi gajah bisa ditempuh dengan semalam saja.

Sang ulama baru paham, mengapa Allah mengilhamkan bernadzar tidak makan daging gajah? Dia sendiri tidak tahu mengapa bernadzar seperti itu. Hanya mengikuti kata hatinya saja. Itulah fakta, yang taat kepada Allah akan diilhamkan berbagai kesuksesan dan keselamatan di masa depannya tanpa disadari oleh pelakunya sendiri.

Bila beristiqamah membersihkan hati. Terus berjihad tanpa mengenal lelah. Maka Allah akan membimbing dan menolongnya pada kesuksesan yang dekat dan mudah. Padahal sebelumnya dia sendiri tak tahu jalannya. Yakini ilham, terus berjihad mengikhtiarkannya, maka semua jalan terbuka lebar karena Allah yang menunjukkannya.

Channel Youtube Dengerin Hati

Nasrulloh Baksolahar 

 menunjukkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun