Apakah pengembangan kapasitas produksi pangan hanya soal ilmu dan teknologi? Ilmu dan teknologi hanya salah satunya, namun ada lagi unsur yang lebih utama. Apakah ilmu dan teknologi dapat menciptakan air? Menciptakan hujan? Menciptakan beragam jenis tanah? Merubah musim? Ilmu dan teknologi hanya merekayasa bahan baku dan mentah yang ada untuk lebih dioptimalkan. Hanya sampai dititik ini peran ilmu dan teknologi. Adakah selain itu?
Sangat jarang yang mengaitkan  peningkatan kapasitas produksi pangan dengan karakter, budaya dan akhlak. Tidak ada yang pernah mau menghubungkannya dengan iman dan taqwa. Padahal ini lebih luar biasa dari ilmu dan teknologi. Ada kisah, seorang Sahabat Rasulullah saw yang mendapatkan makanan anggur yang tidak pernah dihasilkan di daerah tersebut saat di penjara, padahal tak ada seorangpun yang memberikan makan padanya. Inilah keajaiban dalam pasokan pangan yang tidak pernah ada yang mau untuk menelitinya.
Di masa Rasulullah saw, satu buah kurma dapat menghilangkan rasa lapar 1.000 an orang. Susu satu ekor kambing mampu menghilangkan haus satu pasukan tempur. Di era Umar bin Abdul Aziz, produksi pangan melimpah ruah. Justru paceklik dan kelaparan yang tak dapat diselesaikan hadir di era yang penuh kezaliman. Apa hubungan, produksi pangan dan kezaliman?
Ada kisah lahan yang sangat subur. Namun lahan di sekitarnya tidak subur. Penyebabnya, pemilik tanah yang subur istiqamah bersedekah 30% dari penghasilannya. Ada kisah dalam Al-Qur'an, kegagalan produksi pangan karena kekikiran pemilik lahan. Inilah keterkaitan produksi pangan dengan akhlak.
Bila membaca di berbagai hadist, ditemukan hubungan antar turunnya hujan dengan akhlak. Padahal hujan merupakan pemberi nutrisi terbaik bagi kesuburan tanah. Ada hubungan antar akhlak dengan kering kerontangnya kemarau. Ada hubungan antara shalat dengan turunnya hujan. Bukankah Allah akan memberikan keberlimpahan berkah dari langit dan bumi, bila penduduk sebuah negri bertakwa?
Ideologi yang saat ini digenggam hanya menjadi ilmu dan teknologi sebagai solusi pangan. Tetapi Islam membuat solusi yang jauh melampauinya. Perintah bertafakur, berarti mengambil solusi dengan ilmu dan teknologi. Berdzikir, berarti mengambil solusi dengan iman dan akhlak. Inilah kesempurnaan, keunikan dan totalitas solusi yang hanya dimiliki oleh Umat Islam.
Channel Youtube Dengerin Hati
Nasrulloh BaksolaharÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H