Bertemu seorang teman. Ingin berwirausaha. Saat ini masih bekerja. Hobinya menanam tumbuhan. Bagaimana caranya? Cukup lama kami berbincang bagaimana menciptakan bisnis menanam pohon. Dia meminta saran, bagaimana caranya? Bekerja tetapi bisa membangun bisnis menanam pohon?
Saran saya, agar sukses menanam pohon di ribuan hektar harus dimulai dengan kesuksesan menanam satu pohon terlebih dahulu. Perkarangan rumah di komplek yang hanya berukuran 2-3 meter harus dijadikan laboratorium dan riset. Walau menanam di 2-3 meter persegi, peralatan riset dan teknologinya harus seolah-olah sudah memiliki hektaran tanah. Sukses menanam ribuan pohon dimulai dari sukses menanam satu pohon.
Ukur kondisi mineral dan hara tanah di perkarangan rumah. Cara pohon yang cocok dengan kondisi tanah tersebut. Beli semua peralatan untuk mengetahui hal ini. Pelajari bibit dan karakternya, mana yang unggul dan yang bukan. Pelajari hama, iklim, pupuknya. Pelajari teknologi pasca panennya. Sukses satu pohon, tambah menjadi 2-3 pohon. Lalu coba dengan satu baris, lalu dua baris dan seterusnya. Bila sudah sukses dibeberapa baris pohon, barulah mencoba di tanah yang luasnya puluhan meter. Sambil bekerja bisa menjadi penelitian pohon.
Bila sudah sukses, barulah menanam lebih besar dan banyak lagi. Hubungan panen dengan kebutuhan cashflow. Alhamdulillah ternyata teman saya cukup puas. Dia sudah merasa memiliki titik terang untuk memulai mencoba merancang bisnisnya dari hobinya menanam pohon.
Memulai Bisnis itu banyak caranya. Mulailah dari yang kita bisa dulu dan merasa sreg dulu. Karena cara bisnis itu sebanyak cara berfikir, sebanyak prilaku manusia, sebanyak kemampuan manusia. Sukses banyak Cara, sebanyak apa yang dipikirkan manusia walau harus paham prinsipnya.
Bisnis itu harus terus melangkah. Jangan pernah berhenti melangkah. Hingga tak ada lagi ide untuk melangkah. Bisnis itu terus bangkit dan terus berusaha bangkit, hingga tak ada lagi energi untuk bangkit. Bila sudah tidak ada lagi Ide, bila sudah tidak ada lagi energi, bila sudah tidak ada lagi harapan, bila sudah tidak ada lagi langkah, ketika sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali Allah. Disitulah tanda bahwa kita sudah mengerahkan seluruh kapasitas diri kita.
Memulai bisnis hanya soal berfikir besar, fokus pada yang kecil, teruslah melangkah tanpa henti. Sebenarnya lebih susah sekolah dan kuliah daripada berbisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H