Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dicari Juru Ketik, untuk Mengetik Tuntutan Ahok

11 April 2017   17:17 Diperbarui: 12 April 2017   02:00 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu buka lowongan juru ketik agar Jaksa Penuntut bisa membuat tuntutan pada Ahok pada sidang Penistaaan Agama pekan depan. Ini perlu diantisipasi agar sidang pekan depan tidak terulang karena belum selesai diketik.

Sang Hakim pun sampai tidak percaya bahwa banyaknya tim Jaksa tidak bisa menyelesaikan pengetikan tuntutan pada Ahok. Mungkin publik hanya bisa tersenyum kecut mendengar alasan yang super hebat ini.

Sedari awal indikasi penundaan tuntutan ini sudah tercium. Dari bocoran surat Polda Metro Jaya yang minta penundaan dwngan alasan keamanan hingga komentar Kejagung yang cendrung menyetujui penundaan. Masalahnya publik mengkritik keras.

Akhirnya ada juga alasan tepat yang membuat publik tertawa dan tersenyum. Seperti inikah lembaga peradilan kita ?

Publik semakin terang benderang tentang kemana keberpihakan lembaga pengadilan. Hukum begitu mudah diatur untuk bepihak pada pemangku kekuatan.

Jutaan umat Islam dari seluru Indonesia meminta keadilan namun tak didengarkan untuk menyelamatkan penista agama. Umat Islam sepertinya tidak lagi dianggap warga negara di negeri ini. Warga Negara dan pihak kebenaran hanya mereka yang berpihak pada penguasa.Umat Islam menuntut keadilan tapi dituduh anti NKR.

Umat Islam terasing di negri yang telah diperjuangkan dengan jiwa, harta dan air matanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun