Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kucing Ku Jadi Pemberani

12 Februari 2017   13:43 Diperbarui: 12 Februari 2017   13:47 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kucing ku, dia berwarna abu abu, betina dan sedikit penakut bila bertemu kucing lain. Mungkin karena sejak kecil sudah jadi kucing rumahan.

Pada suatu hari, saat aku berdiri di teras rumah, tiba tiba dia menjadi pemberani. Kali ini dia mengejar anjing yang lewat halaman rumah.Aku jadi kaget melihat perubahan.

Di hari yang lain, saat aku membuka pintu depan, Kucing ku mengejar kucing lain. Aku terus berfikir mengapa jadi pemberani seperti ini.

Suatu hari aku berdiam diri di rumah. Dari balik jendela kucing ku lari tunggang langgang di kejar kucing lain. Saat ku buka pintu, dan kucing ku melihat kehadiran ku, tiba-tiba saja kucing ku jadi pemberani.

Kucing ku berbalik mengejar kucing lain. Sekali lagi aku heran, mengapa kucing ku dari penakut menjadi pemberani ? 

Ku melangkah ke dalam rumah sambil terus berfikir, mengapa jadi pemberani ?  Apakah karena ada tuannya dia jadi pemberani.

Mungkin tuannya dirasa akan melindunginya bila kucing ku kalah oleh kucing lain ?

Pikiranku menerawang mencari rahasia ini. Ku mencoba membandingkan dengan karakter manusia. Ku temukan jawabannya.

Seandainya kita memiliki tuan yang superpower, walaupun kita lemah maka kita akan tetap menjadi pemberani di hadapan orang lain yang lebih kuat dari kita sekalipun.

Begitu pula orang yang lemah akan menjadi berani dan tegar bila merasa dirinya akan di lindungi dan di bela oleh Allah Yang Maha Perkasa. Inilah sumber kekuatan dan keberanian manusia dalam menjalani hidup.

Kucing ku yang lemah ternyata mengajarkan seni menjadi pribadi yang kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun