PDIP terkesan mendominasi dan mendikte peserta koalisi, mengingat PDIP sebagai pemenang dan memiliki capres yang paling populer diantara calon yang ada.
Sedangkan sikap PKS, berkoalisi merupakan patner yang setara dan peta perjalanan koalisi pun harus jelas awal dan akhirnya.
Kedua budaya ini yang sepertinya sulit ditemukan oleh PDIP dan PKS.
Pada sisi lain, PDIP sudah kehilangan sosok kompromis, seperti Taufik Kemas, sehingga tidak ada yang bisa mencairkan suasana dengan patner politik.
Lihat saja SBY-Mega, sampai saat ini belum terlihat kemauan Mega dalam membuka dialog dengan SBY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H