DOSEN DIPERSILAKAN MENGAJAR DI DEPAN TV
Ada sebuah majalah yang sempat saya baca ketika masih duduk di SMA.
Di dalamnya menceritakan sebuah kisah di salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat. Nama universitasnya sudah di lupa, tapi ceritanya masih terekam dengan baik. Bahkan pernah saya ceritakan di depan mahasiswa.
Kisahnya sebagai berikut. Ada seorang dosen fisika yang begitu malas mengajar, tapi perkuliahannya tetap berjalan lancar. Bagaimana bisa?
Ternyata setiap mau mengajar, ia selalu menyuruh si ketua kelas datang ke rumahnya untuk mengambil kaset video. Isi video itu berupa rekaman sang dosen yang sedang mengajar untuk materi yang akan dibawakan esok.
Kepada si ketua kelas tadi, ia menyuruh supaya kaset itu diputar saja di depan mahasiswa. Alias, mahasiswa cukup mengikuti perkuliahan lewat TV (dapat dipahami, pada masa itu, untuk memutar video, tentu harus menggunakan perangkat pemutar video, yang selanjutnya disambungkan ke TV).
Kembali. Pada awalnya perkuliahan berjalan biasa-biasa saja. Tapi kegelisahan pun mulai muncul ketika ada beberapa hal yang ingin ditanyakan oleh mahasiswa, dan itu sudah pasti tak dapat dilakukan.
Oleh karena model perkuliahannya yang begitu-begitu saja, akhirnya suatu ketika, seisi kelas berembuk untuk melakukan sesuatu hal.
Apa yang dilakukan? Ternyata mereka meminta kepada si ketua kelas tadi, agar mem-video-kan pula diri mereka yang sedang duduk di dalam kelas. Dan juga mereka meminta agar video itu diputar di TV yang sama.
Singkat cerita, sang dosen karena (mungkin) sudah rindu ingin bertatap muka dengan mahasiswanya, datanglah ia ke ruang kelas. Ketika masuk, ia kaget karena ruangan kelas dalam kondisi kosong.
Di samping sang dosen, ternyata ada seorang mahasiswa yang memang diberi tugas untuk berjaga-jaga. Kepada si mahasiswa tadi, sang dosen bertanya: "Kemana semua mahasiswa di ruangan ini?" Si mahasiswa itu langsung menunjuk TV tersebut, sambil berkata: "itu Pak mahasiswanya yang ada di dalam video. Dan mereka titip amanat, agar Bapak kiranya berkenan mengajar di depan TV itu saja".
