Ada-ada saja model mahasiswa kalau penunjukan itu sementara berlangsung. Ada yang berpura-pura izin buang air kecil. Ada pula yang menahan diri untuk masuk ke ruangan, alias berpura-pura datang terlambat.
Kalau Bapak I Ketut Suasana, lain lagi. Kalau dosen lain ada yang melarang mahasiswa masuk karena terlambat, beliau ini, justru mempersilahkan. Tapi ada syaratnya. Yaitu si mahasiswa tadi, mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
Tentu bagi yang tidak belajar, Â akan berpikir panjang untuk mengetuk pintu. Istilahnya, lebih baik tidak usah masuk, Â dari pada menjadi malu, Â karena tidak mampu menjawab pertanyaan di hadapan teman-teman yang jumlahnya lebih dari 100 orang.
Lubang Persegi panjang
Lanjut, kenangan lain di BT 5 ini. Ketika masuk, kukira tempat itu adalah ruang pertunjukan atau semacam bioskop. Soalnya, ruangannya cukup luas dan memanjang. Lantainya dibuat menurun dari belakang ke depan. Dan pada dinding belakang (bagian atasnya), ada sebuah lubang berbentuk persegi panjang. Pokoknya menyerupai bioskoplah. Seolah ada tempat proyektor atau pemutar roll film, di situ. Lalu dibalik dinding yang berlubang tadi, ada kamar khusus dibuat untuk penjaga kampus.
Kembali. Pada saat ujian semester, kadangkala ada dosen yang naik dan mengintip lewat lubang persegi panjang tadi untuk mengawasi ujian. Dan banyak kejadian. Beberapa mahasiswa mengira, ruangan tidak diawasi oleh dosen sehingga ia bisa dengan seenaknya melihat catatan. Tiba-tiba mereka kaget, ketika namanya disebut oleh sang dosen karena melihat catatan. Mereka baru sadar, ternyata itu adalah hasil intipan dari atas tadi.
Baju Sweater
Dan ini yang terakhir, Â kesan yang masih saya ingat-ingat di BT 5 itu. Ketika kuliah, mayoritas kami menggunakan baju sweater. Baju sweater adalah sejenis baju bagian luar yang terbuat dari wol atau cotton halus. Tentu pakaian ini dipakai untuk memberikan kehangatan pada cuaca dingin. Sekali lagi, di BT 5 itu, hampir semua menggunakan baju sweater, kendati berkipas-kipas sambil mengikuti kuliah.
Ketika di semester 2, ada seorang senior bercerita kepadaku. Apakah cerita ini benar atau tidak. Kenapa baju sweater begitu booming ketika itu. Ternyata itu adalah pakaian mahasiswa di luar negeri ketika mengikuti kuliah di musim dingin atau musim salju.
Dan ceritanya, ada mahasiswa yang pulang ke Indonesia, setelah mengikuti pertukaran mahasiswa di Amerika Serikat. Ternyata ia tetap menggunakan jenis pakaian ini ketika kuliah di Indonesia. Alhasil, dari situlah, baju sweater menjadi trendi dipakai kuliah di mana-mana oleh mahasiswa indonesia (walaupun ruangannya dalam keadaan panas).
Demikian sekelumit kisah dari BT 5 Fakultas Hukum Untad.